RS Syarif Hidayatullah Resmi Layani Peserta BPJS Kesehatan
RS Syarif Hidayatullah, BERITA UIN Online – Rumah Sakit (RS) Syarif Hidayatullah resmi membuka layanan peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS). Acara peresmian dilakukan oleh Rektor UIN Jakarta Amany Lubis yang ditandai dengan pemotongan pita di Aula RS Syarif Hidayatullah, Senin (7/11/2022).
Acara peresmian dihadiri oleh sejumlah pejabat, di antaranya kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, kepala BPJS Kesehatan Cabang Tangerang, ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan, para wakil rektor, dan para kepala biro.
Dalam sambutannya Rektor Amany Lubis menjelaskan, tujuan dikukuhkannya RS Syarif Hidayatullah dari tipe C menjadi RS BPJS untuk melayani kesehatan masyarakat. Hal itu sudah menjadi kewajiban semua pihak, terutama kampus negeri untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dia menyebut, UIN Jakarta telah mendapatkan penghargaan sebagai satu-satunya institusi pemerintah yang memberikan BPJS kepada seluruh staf, baik pegawai negeri sipil (PNS) maupun dan non PNS, yang dibayarkan setiap bulan.
Sebelumnya, Amany mengimbau, RS Syarif Hidayatullah terus mengembangkan pelayanan, baik bagi peserta BPJS maupun non BPJS.
“UIN Jakarta mengembangkan RS karena misi UIN Jakarta untuk integrasi ilmu, sehingga harus menyatu bukan hanya mengembangkan ilmu agama melainkan juga ilmu kemasyarakatan ini,” kata Amany.
Menurut dia, menjaga kesehatan adalah kewajiban agama. Tujuannya agar bisa beribadah dengan baik. Karena itu memberi pelayanan yang baik di RS itu sama halnya dengan menyediakan sarana prasarana agar umat Islam atau semua masyarakat Indonesia bisa beribadah dengan baik.
Sementara itu, Direktur RS Syarif Hidayatullah drg. Marisa Julinda mengatakan, kerja sama ini menjadi upaya RS dalam meningkatkan mutu layanan dan fasilitas kesehatan untuk sivitas akademika serta masyarakat lain.
“Kerja sama ini bukan pencapaian statis tapi merupakan awal dari tantangan yang tidak mudah. Jadi, kami mohon maaf kalau dalam memberikan pelayanan banyak sekali kesulitan sehingga berdampak pada tidak nyamannya pelayanan yang diberikan,” sambung Marisa.
Namun, menurut dia, hal itu jadi proses belajar bersama menghadapi tantangan dan jadi momentum membangun komunikasi, adaptasi, dan penyesuaian terhadap pelayanan BPJS.
“Besar harapan kami kiranya proses adaptasi mendapat dukungan dari semua pihak terhadap pengembangan RS ini,” harap Marisa. (ns/falah aliya)