Riset PPIM UIN Jakarta: Generasi Z Lebih Peduli Lingkungan Dibandingkan Generasi Lain

Riset PPIM UIN Jakarta: Generasi Z Lebih Peduli Lingkungan Dibandingkan Generasi Lain

Aula Madya Lantai 1 FISIP, Berita UIN Online - Pertanyaan tentang apakah perbedaan gender dan generasi dalam pengetahuan, sikap, dan perilaku berdampak pada kepedulian mereka dalam merespon isu lingkungan mengemuka pada Seminar Series Ke-50 Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta yang bertajuk "Ada Apa dengan Lingkungan? Analisis Gender dan Generasi", di Aula Madya Lantai 1 FISIP UIN Jakarta, Senin (28/10/2024). Series Ke-50 ini menghadirkan Peneliti PPIM, Aptiani Nurjannah dan Grace Rachmanda, Dosen Sosiologi UIN Jakarta, Dr. Ida Rosyidah M.A., serta CO-Founder Trash Ranger Indonesia, Putri Melta Sari.

Aptiani Nurjannah menuturkan 78,5 persen generasi Z lebih melek isu lingkungan dibandingkan generasi lain. Hal ini berdasarkan hasil temuan PPIM melalui survei Nasional (2024) pada responden dari empat generasi yakni generasi Baby Boomers, X, Milenial, dan Z. Hal ini terjadi, lanjut Aptiani, karena generasi Z lebih mudah mendapat akses informasi melalui teknologi.

Secara spesifik, berdasarkan indikator pengetahuan terkait transisi energi dan perubahan iklim, riset tersebut menemukan bahwa laki-laki memiliki pengetahuan lebih tinggi terhadap isu lingkungan dibandingkan perempuan. Menurut Peneliti PPIM ini hal tersebut dilatarbelakangi oleh adanya ketimpangan pendidikan antara laki-laki dan perempuan.

Namun, dalam indikator pro lingkungan yang dibedakan berdasarkan isu ruang publik dan privat ditemukan bahwa perempuan lebih pro lingkungan dalam taraf individu atau privat. Seperti membawa tumbler, tempat makan dan sedotan yang bukan sekali pakai.

Lebih lanjut, Grace Rachmanda menambahkan secara umum semua generasi percaya bahwa 80 persen telah terjadi krisis iklim. Namun, terjadi perbedaan pendapat antar generasi terkait penyebabnya. Generasi Baby Boomers berpendapat alam adalah penyebabnya, sementara generasi z menilai krisis iklim terjadi karena ulah umat manusia.

Dosen Sosiologi UIN Jakarta, Dr. Ida Rosyidah, menanggapi hasil temuan PPIM tersebut. Menurut Ida, alasan pengetahuan terhadap isu lingkungan didominasi laki-laki karena lebih banyak laki-laki yang menguasai media sosial. Ia mengutip data dari We Are Social (2024) yang menyatakan bahwa sebanyak 46,5 persen pengguna media sosial di Indonesia adalah perempuan, sementara laki-laki 53,5 persen.

Selain itu, dosen Sosiologi tersebut juga mengurai penyebab keberpihakan perempuan atas lingkungan justru lebih banyak di ruang privat bukan publik. Jika dilihat secara sosiologis, menurut Ida, ini terjadi karena adanya pelembagaan stereotype yang berkonsekuensi pada marginalisasi terhadap perempuan. Di samping itu, ada division of labor yang ketat yang dikontruksi oleh budaya patriarkis. Sementara, secara kultural, perempuan kurang percaya diri di ruang publik karena sosialisasi yang ada melembagakan ketimpangan gender.

Meminjam pendekatan ekofeminisme ala Vandana Shiva, Ida menjelaskan bahwa kolaborasi sistem patriarki dan kapitalisme telah melahirkan ketidakadilan baik pada perempuan maupun pada lingkungan. Lebih lanjut, Ida menuturkan, perempuan dan alam bukan hanya sama-sama dimarginalisasi, tapi juga ketidakadilan distributif dalam sistem pembagian upah, sementara alam yang tidak punya nilai tambah akan diabaikan karena tidak produktif.

Anehnya, pengetahuan tentang isu lingkungan yang tinggi, lanjut Ida, berbanding terbalik dengan tindakan di lapangan. Ia menilai hal tersebut terjadi disebabkan banyak faktor beberapa di antaranya adalah karena  generasi Z cenderung pragmatis, tidak ideologis, dan suka pada hal instant.

Menanggapi hal tersebut, Putri Melta Sari mengatakan, tidak sedikit anak mudah yang bukan hanya melek isu tapi juga turun ke lapangan. Ia mencontohkan kegiatan pemberdayaan masyarakat Prabumulih, Sumatera Selatan terkait daur ulang sampah yang diadvokasi oleh Trash Ranger Indonesia yang ia pimpin.  Melta percaya generasi z bisa berbuat lebih dari yang sekarang misalnya dengan turut menyebarkan kesadaran lingkungan, memobilisasi massa dan penggunaan teknologi.

Tonton selengkapnya pada link berikut ini: https://www.youtube.com/live/CAbxx99kwFM?si=N-rsQYtKxstHYXH4

(Aji Pangestu/Fauziah M./Syarifah Nur K./Foto: Video Live Streaming PPIM UIN Jakarta)

 

 

 

 

Tag :