Rektor UIN Jakarta Paparkan Capaian Kinerja Tahun 2025 dan Arah Transformasi Tahun 2026
Ruang Diorama, Berita UIN Online – Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., paparkan hasil kinerja tahun 2025 dan rencana program tahun 2026 dalam Rapat Senat Laporan Akhir Tahun 2025 dan Rencana Kerja Prioritas Tahun 2026 Rektor UIN Jakarta, Selasa (30/12/2025). Dalam pemaparannya, Rektor tidak hanya menyampaikan capaian kinerja selama periode tahun 2025, tetapi juga menggarisbawahi perubahan mendasar dalam tata kelola akademik, keuangan, dan kelembagaan. Ia juga menegaskan arah transformasi besar universitas menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Ditegaskan pula oleh Rektor bahwa seluruh kebijakan di UIN Jakarta harus berpijak pada visi nasional Indonesia Emas 2045 serta mandat Kementerian Agama untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dan maslahat.
“Makanya visi ini tetap ada istilah maslahat. Menjadikan universitas bereputasi internasional dalam integrasi Islam, ilmu, dan teknologi yang bercirikan keindonesiaan untuk menuju masyarakat cerdas dan maslahat menuju Indonesia emas 2045,” jelasnya.
Dipaparkan pula milestone UIN Jakarta pada rentang periode tahun 2025–2029 yang difokuskan pada Capacity Strengthening for World Islamic Sustainable University. Fokus ini diwujudkan dalam pemetaan program berbasis Indikator Kinerja Utama (IKU) yang jumlahnya mencapai 47 indikator.
“Milestone inilah yang menjadi bagian kelanjutan saya memimpin untuk bagaimana dipola, yaitu tahun 2025-2029 Capacity Strengthening for World Islamic Sustainable University ini poin yang paling penting, priority yang saya lakukan,” tegasnya.
Indikator IKU yang berjumlah 47 merupakan mandat dari Kementerian Keuangan, Kementerian Agama, dan indikator prioritas dari UIN Jakarta sendiri. Indikator ini kemudian dibagi ke dalam empat program prioritas utama rektor, yaitu Internasionalisasi, Digitalisasi, Green Campus, dan Revenue, menjadikan keempat indikator ini sebagai kerangka kerja strategis yang mengikat seluruh unit di UIN Jakarta.
Dalam bidang penelitian dan publikasi, UIN Jakarta mencatat capaian sebagai peringkat pertama SINTA di klaster PTKIN pada tahun 2025 dengan Sinta score 3Yr. Meski demikian, Rektor mengakui adanya penurunan dalam jumlah dokumen publikasi, namun menekankan peningkatan kualitas sitasi. Selain itu, disorot pula peran dari guru besar dan para ahli dalam membantu memperkuat riset UIN Jakarta.
“Memang dalam konteks dokumen ada penurunan di 2025, tetapi dalam sitasi kita meningkat, dari 2024 itu 3.128, sekarang 3.235, dan sitasi ini menjadi penting. Peran guru besar dan para ahli sangat penting untuk memperkuat riset kita,” ungkapnya.
Dalam aspek sumber daya manusia, UIN Jakarta kini menjadi PTKIN dengan jumlah guru besar terbanyak secara nasional. Jumlah dosen bergelar doktor juga terus meningkat, dalam upaya meningkatkan kualifikasi SDM, rektor berkomitmen dalam pendanaan peningkatan melalui beasiswa.
“Saya tetapkan beasiswa karena uang BLU memadai. Saya tambah menjadi 2,8 miliar,” jelasnya.
Sedangkan dalam tata kelola administrasi, UIN Jakarta sudah mulai menerapkan Paperless Office (PLO), semua surat menyurat ditandatangani secara digital, kecuali pada bagian keuangan yang memang mengharuskan tanda tangan basah. Digitalisasi ini memungkinkan kontrol proses yang lebih transparan, sekaligus mempercepat pengambilan keputusan.
“Sekarang UIN sudah menerapkan Paperless Office (PLO). Tidak ada lagi paraf-paraf untuk berkas-berkas kertas, memang masih ada tanda tangan basah untuk keuangan. Ini akan terus saya lakukan sehingga terkontrol, macetnya dimana kelihatan, jadi dengan PLO ini menjadi suatu lompatan penting di dalam pengelolaan UIN,” ungkapnya.
Menyoroti program Green Campus, UIN Jakarta berhasil mendapatkan peringkat ke-238 dunia dan 31 di indonesia dalam UI GreenMetric 2025, meningkat drastis dari peringkat 316 di dunia dan 36 di Indonesia pada tahun 2024 lalu. Rektor menekankan bahwa green campus bukan hanya soal peringkat, melainkan perubahan budaya.
“Pada UI GreenMetric 2024 kita berada di peringkat 316 dunia, sekarang meningkat jadi 238 di dunia. Di Indonesia 2024 lalu berada di posisi 36, sekarang tahun 2025 kita berhasil naik ke posisi 31. Nah untuk terus mendorong program green campus ini, saya menetapkan beberapa kebijakan, mulai dari parkiran dipindahkan, walau banyak yang protes tetapi kita memberikan solusi dengan naik bilis atau jalan kaki biar sehat. Kita juga ada daur ulang sampah letaknya di Kampus PPG. Kemudian kita memiliki water fountain supaya tidak pakai kemasan plastik,” ujarnya.
Untuk rencana program tahun 2026, Rektor UIN Jakarta memiliki empat poin utama, yaitu perencanaan kelembagaan, penyelesaian integrasi entitas pendidik, pembangunan infrastruktur akademik dan layanan perkuliahan, dan kontinuitas pelaksanaan program prioritas.
“PTNBH harus tuntas. Itu poin penting. Kemudian infrastruktur, gedung IT, gedung Ushuluddin, Auditorium Harun Nasution akan kita rehab, Aula Madya akan kita rehab, Elevated Parking akan kita bangun, renovasi Pusat Bahasa yang tiga lantai akan kita rehab juga. Smart class, sarana dan prasarana, semuanya. Tahun 2026 kita akan banyak perbaikan untuk sarana,” tegasnya.
(Hilya Hafiza S./Zaenal M./Tiara Septiana D./Foto: Azka Raysa P.)
