Rektor UIN Jakarta: Membangun UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bereputasi Internasional

Rektor UIN Jakarta: Membangun UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bereputasi Internasional

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online- Poin penting dalam Rapat Kerja Pimpinan (RaKerPim) 2024 adalah rekognisi dan reputasi internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk meraih reputasi internasional sebelum itu terdapat tantangan-tantangan yang harus dihadapi bagi civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Para pengajar, tenaga pendidik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta harus bisa menyelesaikan masalah dalam menghadapi tantangan global, teknologi, riset, dan inovasi yang sudah berkembang di masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph, dalam Rapat Kerja Pimpinan (RaKerPim) 2024 hari pertama di Mason Pine Hotel, Bandung, Senin (26/2/2024).

Prof Asep Saepudin mengatakan bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta perlu beradaptasi dengan perubahan global. Tidak hanya melakukan perubahan pengembangan UIN secara konvensional saja, sebagaimana yang telah dilakukan oleh UIN selama ini. 

“Saya menghadirkan bapak-ibu sekalian untuk memadukan pikiran, membulatkan tekad dan bersama-sama membangun UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke depan dalam menghadapi respon dan tantangan nanti,” ujar Prof Asep Saepudin

Poin penting dalam perubahan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas yang bereputasi internasional. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjelaskan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, sistem manajemen, dan aksesibilitas pendidikan merupakan poin paling mendasar. Untuk mencetak para lulusan yang kompetitif diperlukan kurikulum yang beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat.  

“Dalam konteks Perguruan Tinggi, tentu sumber daya manusialah yang dibutuhkan. Bagaimana alumni, lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bisa masuk ke pangsa pasar kerja yang kompetitif, maka dari itu diperlukan kurikulum yang berkualitas. Kurikulum yang beradaptasi, kurikulum yang tidak semata-mata untuk keagamaan saja tetapi juga, sosial, teknologi dan dunia kerja di Asia, dan dunia,” tambah Prof Asep

Prof Asep menyampaikan ragam kebutuhan yang perlu ditingkatkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, peningkatan kualitas dan pembaruan relevansi kurikulum, kolaborasi dengan industri, peningkatan integrasi teknologi, peningkatan kerjasama nasional dan internasional merupakan kebutuhan yang perlu ditingkatkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Rektor Asep juga menekankan pentingnya keberadaan Endowment Fund atau dana abadi sebagai sumber pembiayaan kolaboratif universitas, alumni dan para pihak dalam pembiayaan riset inovatif dan pengabdian kepada masyarakat.

“Tiga tahun ke depan empat tahun dan delapan tahun ke depan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta harus mampu menghadirkan keunikan dari program studi yang kita bangun. Dan menyelaraskan pembiayaan yang relevan. Karena itu sekarang memfokuskan pada penguatan-penguatan prodi untuk fokus pada riset, tidak lagi bersifat kompetitif. Tetapi berpaku kepada roadmap riset yang dibangun oleh prodi itu sendiri,” ujar Prof Asep

Prof Asep melihat kampus China dan Arab Saudi sebagai rujukan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi kampus yang bereputasi internasional. Mendorong Lembaga Pendidikan Tinggi untuk mengembangakan tenaga profesional dengan kemampuan tinggi (talent scouting bidang industri dan bakat riset dasar yang mumpuni), memperkuat kolaborasi, membangun tim pengajar kompeten dan memperkuat pembinaan bakat inovatif. hal itu sedang dibangun oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Yang paling penting adalah self belonging kita, responsibility kita untuk mewujudkan bagaimana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ingin menonjol di wilayah itu,” tangkasnya

Untuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lebih maju, Prof Asep mengajak para pengajar, dan tenaga pendidik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk berinvestasi atau berwakaf bersama untuk saudara-saudara yang akan meneruskan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Kita menanam bukan untuk kita, tetapi kita menanam untuk generasi kita selanjutnya,” ujar Prof Asep

Lebih lanjut Prof Asep mengungkapkan ada 4 prodi yang sekarang menjadi fokus reputasi internasional, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas-Fakultas Keagamaan Islam warisan periode Akademi Dinas Agama (ADIA) / Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Pada akhir pidatonya, Prof Asep menerangkan bahwa secara syarat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah memenuhi syarat Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH). Dari 82 program studi yang ada, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah relatif terdepan.

“Untuk tahun depan saya akan memfokuskan penguatan pascasarjana. Karena keunikan perguruan tinggi bukan program S1 tapi pascasarjana. Tahun depan pascasarjana kita tingkatkan lebih menonjol,” ucap Prof Asep sebelum menutup pidatonya.

(Linda Yuliani/Zaenal Muttaqin/Noeni Indah Sulistiyani)