Rektor UIN Jakarta Dorong Penguatan Generasi Muda dan Inovasi STF

Rektor UIN Jakarta Dorong Penguatan Generasi Muda dan Inovasi STF

Auditorium Harun Nasution, BERITA UIN ONLINE- UIN Jakarta menyelenggarakan perhelatan Wisuda Program Sarjana, Magister, dan Doktor ke-131 hari kedua. Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Asep Saepudin Jahar. M. A. Ph. D, memberikan motivasi untuk menghadapi tantangan masa depan dengan semangat beradaptasi dan berkontribusi kepada masyarakat. Selain itu, dia juga merinci langkah-langkah progresif untuk meningkatkan mutu UIN Jakarta di tingkat global.

Dalam pandangannya, Prof. Asep menyadari kompleksitas tantangan di era digital. Dia menekankan pentingnya menempa diri dan tidak cepat puas hanya dengan nilai IPK.

"Orang yang cerdas adalah yang mampu beradaptasi dengan perubahan. Ketika kamu bisa beradaptasi dengan perubahan zaman, itu artinya kamu cerdas. Cerdas adalah sejauh mana kamu dapat beradaptasi dengan perubahan itu sendiri," ujarnya dari mimbar Auditorium Harun Nasution pada Minggu (25/2/2024).

Dia memaparkan pentingnya keterampilan sosial dalam kehidupan, bahwa 80% kesuksesan ditentukan oleh bagaimana kita mengelola, bersosialisasi, dan berkomunikasi dengan baik. Sementara 20% sisanya ditentukan oleh intelegensia. Tak hanya itu, dia mengajak para wisudawan untuk terus menanamkan sisi kemanusiaan dalam berinteraksi di masyarakat.

"Jangan lupa terus tanamkan sisi kemanusiaan kita dalam bermasyarakat," ajaknya.

Dalam pengembangan UIN Jakarta, Dia memaparkan empat agenda utama UIN Jakarta, yaitu digitalisasi, reformasi birokrasi, Green Campus, dan pembentukan pusat bisnis untuk internasionalisasi pengembangan IT (Information Technology). Demikian, UIN Jakarta menciptakan tagline baru guna bersaing secara internasional.

"Dalam upaya menyuarakan persaingan global, kini UIN Jakarta mengadopsi tagline baru yaitu Innovation, Green, and Humanity yang selaras dengan SDGs (Sustainable Development Goals)," ungkapnya.

Dalam konteks kemanusiaan, Rektor UIN Jakarta mengajak segenap sivitas akademik untuk berkontribusi dalam STF (Social Trust Fund) UIN Jakarta. Khususnya, galang dana tersebut untuk membantu mahasiswa yang membutuhkan dukungan finansial dalam pendidikan.

"Kita di UIN memiliki STF, yaitu pengumpulan dana untuk membantu teman-teman mahasiswa. Di hari tasyakuran ini saya mengajak kalian untuk berkontribusi dan berdonasi. Berkontribusi dalam pendidikan berarti menghidupkan kemanusiaan itu sendiri," ajak Prof. Asep penuh semangat.

Di tengah pidatonya tersebut, Prof. Asep meminta waktu donasi dilakukan selama acara berlangsung. Donasi tersebut dilakukan dengan cara scan QR yang terpampang di kursi para sivitas akademik. Mereka dapat mengirim dana melalui berbagai aplikasi e-wallet seperti OVO, DANA, Shopeepay, Link Aja, Seabank, Gopay, BNI dan lainnya. Dalam waktu tersebut, kontribusi sivitas akademika STF UIN Jakarta mencapai angka 37.513. 835 juta rupiah.

Sejalan dengan pesan dari alumni UIN Jakarta sekaligus Duta Besar Republik Indonesia di Kuwait, Lena Maryana Mukti, menyoroti STF UIN Jakarta sebagai wujud kepedulian terhadap mahasiswa. Selain itu, dia juga meminta agar ditiadakan aturan D.O (Drop Out) untuk mahasiswa UIN Jakarta.

"Sejak menjadi anggota DPR, saya sudah berbicara dengan rektor sebelumnya prof. Amany Lubis tentang STF. Saya harapkan kepada ibu/bapak, semua mahasiswa UIN tidak boleh ada yang D.O. karena mereka sudah bersaing dengan ribuan orang untuk bisa bersekolah di UIN Jakarta," pintanya.

Perempuan pertama di Asia yang menjadi duta di Timur Tengah tersebut telah berkomitmen untuk mendukung langkah wajah UIN Jakarta ke kancah Internasional. Tak hanya mendukung, dia juga menawarkan partisipasi kerja sama untuk meningkatkan kualitas UIN Jakarta.

"Pak rektor pesan dari kami yang bertugas di luar Negeri, tolong beritahu kami apa pun yang kami bisa lakukan untuk membuat UIN Jakarta menjadi jauh lebih baik dari apa yang sudah diperoleh dengan baik,” tuturnya.

(Aliffia Hafiizhah/Nanang/Noeni)