Rektor Sambut Mahasiswa Baru Kedokteran Jalur Program Beasiswa Santri Berprestasi
Auditorium FK, BERITA UIN ONLINE — Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta gelar pembukaan matrikulasi mahasiswa baru jalur Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dari Kementerian Agama Republik Indonesia berkolaborasi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan pada Selasa (15/8/2023) di Auditorium lantai 2 gedung Fakultas Kedokteran.
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UIN Jakarta, Dr. dr. Achmad Zaki, M.Epid., Sp.OT., mengatakan bahwa jalur beasiswa ini sudah ada sejak sebelum dimulainya pendidikan dokter di UIN Jakarta. Saat mengetahui kuota PBSB ditambahkan menjadi 25 orang, FK UIN Jakarta sangat menyambut baik kabar tersebut karena hal tersebut merupakan distingsi dibanding FK lainnya.
“Semoga manajemen dari PBSB, seperti proses seleksi harus kita rapikan juga dan dikoordinasikan sejak awal. PBSB ini menjadi pintu gerbang mahasantri ke fakultas lainnya, tidak hanya FK. Kita sangat berharap bisa menerima mahasantri terbaik FK ke depannya,” harapnya.
Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., mengungkapkan perasaan senangnya melihat bibit-bibit dokter yang akan dihasilkan FK. Rektor melanjutkan, ada amanat untuk dipercaya oleh negara dari uang rakyat, maka dari sekarang harus terlibat dalam pendidikan dan keilmuan kedokteran
“Tanamkan di benak dan hati ananda, semuanya harus berkontribusi dan mengabdi pada pesantren. Jadi, jangan memanfaatkan nama pesantren untuk masuk ke sini, nanti setelah sukses akan melupakan pesantren. Itulah yang harus diingat betul dari sekarang,” pesannya
Ketua Project Management Unit PBSB LPDP, Dr. dr. Ahmad Azhar Habibi, M.Biomed., menuturkan program ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden mengenai dana abadi pesantren dimulai sejak tahun ini. Ia membeberkan, pelaksanaannya pun terlambat dikarenakan adanya peralihan dari Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) ke PBSB.
“Apa saja yang sudah ananda pelajari di pesantren, tolong diperkuat lagi. Jangan cepat merasa puas. Buktikanlah bahwa mahasantri berprestasi itu bukan hanya mampu di bidang agama, tetapi juga ilmiah yang dikembangkan di pesantren. Kami siap mendampingi kalian semua untuk keseimbangan ilmu agama dan umum,” tutupnya. (Fayza Rasya/Herman/FRH)