Rektor: Puasa Membentuk Manusia Takwa
Masjid Fathullah, BERITA UIN Online – Puasa merupakan ibadah mahdhah yang diwajibkan oleh Allah SWT. Tujuannya selain untuk menyehatkan badan (jasmani) juga membentuk manusia agar bertakwa.
Hal itu dikatakan Rektor UIN Jakarta Amany Lubis saat memberikan Kajian Ramadhan di Masjid Fathullah UIN Jakarta, Rabu (8/5/2019). Kajian digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Jakarta serta merupakan rangkaian kegiatan syi’ar Ramadhan 1440 H.
Dalam ceramah yang dihadiri pengurus dan anggota DWP itu, Rektor menegaskan pentingnya berpuasa bagi umat Islam. Selain untuk menjaga kesehatan, puasa juga dapat membentuk manusia bertakwa. Hal itu sebagaimana diungkapkan Allah dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 183. Bahkan dalam hadis Rasulullah SAW ditegaskan bahwa umat Islam yang berpuasa dengan penuh keimanan akan terbebas dari dosa di masa lalu.
“Berpuasa itu membuat badan kita menjadi sehat meski tidak makan dan minum seharian. Puasa juga dapat menghapus dosa manusia jika dilakukan dengan penuh keikhlasan dan keimanan,” ujarnya.
Selain kewajiban berpuasa, bulan Ramadhan juga memiliki keistimewaan, seperti diturunkannya al-Qur’an sebagaimana disebut dalam surat al-Baqarah ayat 185. Al-Qur’an, kata Rektor, adalah kitab petunjuk bagi umat Islam serta menjadi pembeda antara yang hak dan batil.
Untuk itu, agar puasa penuh makna, umat Islam harus menjadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai sarana berzikir kepada Allah, bukan semata menahan lapar dan haus. Berzikir dapat dilakukan di mana pun, termasuk pada saat berkendara atau bekerja.
Menurut Rektor, banyak berzikir kepada Allah di bulan Ramadhan sangat ditekankan. Paling tidak, berzikir menyebut nama “Allah” secara rutin dan setiap saat. Boleh menggunakan tasbih boleh tidak, karena tasbih hanyalah alat.
“Memaknai puasa bukan dengan cara banyak tidur atau berlama-lama bermain telepon genggam. Tapi gunakan kesempatan selama puasa untuk berzikir atau mengingat Allah,” tandasnya.
Di akhir ceramahnya, Rektor berharap agar puasa Ramadhan tahun ini lebih bermakna dan kelak menjadi manusia paripurna. (ns)