Rektor: Perempuan Kunci Pembangunan Ekonomi

Rektor: Perempuan Kunci Pembangunan Ekonomi

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online-- Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Hj. Amany Lubis menilai perempuan merupakan kunci pembangunan ekonomi melalui aktifitas ekonomi yang mereka lakukan. Ia berharap partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi nasional bisa terus ditingkatkan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

Demikian disampaikan Rektor Amany saat membuka webinar bertajuk “Peran Perempuan dalam Meningkatkan Pertumbuhan Investasi” yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Gender dan Anak (PSGA) UIN Jakarta pada Kamis (27/5/27). / 2021). Selain dihadiri akademisi, webinar juga dihadiri para perempuan pelaku ekonmi mikro.

Webinar sendiri menghadirkan narasumber drg. Tina Talisa dan Prof. Dr. Euis Amalia dengan moderator Dr. Iin Kendedes.  Tin merupakan Staf Ahli Kementerian Investasi RI/BKPM, sedang Euis merupakan Guru Besar sekaligus Ketua Program Doktor Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta.

Rektor Amany menuturkan, peran perempuan dapat membawa peningkatan yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi negara, salah satunya melalui sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Usaha mikro milik perempuan, lanjutnya, cenderung lebih banyak mempekerjakan perempuan dibandingkan usaha lain yang dimiliki laki-laki.

“Hal ini tentunya akan berdampak pada naiknya tingkat upah kerja di kalangan perempuan,” kata Rektor.

Ia juga menambahkan, saat ini wanita sudah mulai berinvestasi di pasar modal. “Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor wanita pada 2021 mencapai 38,63% dengan total aset senilai Rp 206,15 triliun,” tambahnya.

Senada dengan Rektor Amany, Tina mengatakan bahwa di luar sektor dalam negeri, partisipasi perempuan berhasil memberikan kontribusi yang besar. Hal ini dibuktikan dengan data yang menunjukkan 64,5% pelaku UMKM adalah perempuan dan telah berhasil menciptakan lapangan kerja bagi 77,4 juta orang.

“Ini peran yang luar biasa. Oleh karena itu, negara harus memberikan insentif berupa kebijakan yang mendukung pelaku UMKM perempuan, ”kata Tina. (usa/zm)