Rektor Membuka Kegiatan Matrikulasi Camaba PBSB Kemenag

Rektor Membuka Kegiatan Matrikulasi Camaba PBSB Kemenag

Ciputat, BERITA FIKES Online-- Rektor UIN Jakarta Prof Dr Amany Lubis MA membuka kegiatan matrikulasi untuk calon mahasiswa baru Program Studi Farmasi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama (Kemenag), Senin, 12/7/2021.

Kegiatan yang diinisiasi Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) tersebut dihadiri Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (PD Pontren Kemenag) Dr Waryono Abdul Ghafur MAg dan diikuti delapan calon mahasiswa baru (camaba) PBSB.

Dalam sambutannya Amany mengatakan kondisi sekarang ini bahkan selanjutnya, banyak masalah yang akan dihadapi, bukan hanya seputar kesehatan, tapi juga masalah pendidikan.

“Kita tidak ingin generasi kita mendapatkan kesulitan dalam pendidikan, maka Kemenag bisa menambahkan kuota beasiswa santri berprestasi untuk Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Jakarta,” ujar Amany.

Mengurus orang sehat menjadi lebih sehat, sambung Amany, itu juga perlu biaya, sama seperti mengurus orang sakit.

“Pendidikan harus dinomor satukan, terutama dengan program beasiswa santri, kita siap antarkan mereka meraih prestasi nasional dan internasional,”

Ditambahkannya, Program ini sudah dimulai sejak Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) berdiri pada 2005 dengan tujuan agar para santri mendapatkan pendidikan bukan hanya ilmu agama, tapi juga ilmu umum tentang kesehatan.

“Kita berharap ketika mereka kembali ke desanya untuk mengabdi sebagai tenaga kesehatan yang handal,” imbuh Amany,” pungkasnya.

Sementara Waryono yang berkesempatan menyerahkan camaba tersebut kepada Dekan Fikes Dr apt Zilhadia dalam pembukaan sambutannya mengatakan program ini terlaksana berkat kerjasama yang baik dengan Fikes UIN Jakarta.

“Semoga Perjanjian Kerja Sama ini terus berlanjut, agar para santri yang berprestasi dapat menjadi sarjana kesehatan Muslim yang handal,” ujar Waryono.

Dia mengutip sejarah hidup Rasulullah Saw yang tidak pernah sakit semasa hidupnya, kecuali jelang akhir hayatnya.

“Ini perlu diteliti oleh orang-orang kesehatan melalui hadis-hadis Nabi Saw, kenapa beliau begitu prima kesehatannya,” imbuhnya.

Untuk itu, sambungnya, dia berharap para santri berprestasi tersebut dapat menjalankan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya agar di kemudian hari bisa mengabdi di masyarakat dengan paradigma syariat Islam yang rahmatan lil alamin.

“Jika ada pasien yang sakit dan tidak mampu, jangan diusir, tetap harus dilayani dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya.

Fikes UIN Jakarta ini, lanjut Waryono, dipercaya memiliki paradigma sendiri dalam mendidik para santri, sehingga ketika mereka menjadi sarjana akan memiliki distingsi dengan sarjana kampus-kampus lain dengan disiplin ilmu yang sama.

Pada kesempatan yang sama, Zilhadia dalam sambutan mengatakan santri yang diterima dalam PBSB ini adalah camaba unggulan dan pilihan.

Pasalnya, sambung Zilhadia, banyak yang menjadi lulusan terbaik pada setiap pelaksanaan wisuda.

“Ini menandakan jalur PBSB Kemenag lebih baik dari jalur masuk yang lain dan lebih mampu menyesuaikan diri dan prestasi lebih cepat,” tandasnya.

Untuk itu, Zilhadia berharap, pada kuota PBSB selanjutnya dapat dimasukkan juga untuk Prodi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) dan Prodi Ilmu Keperawatan (PSIK) untuk mendukung program integrasi ilmu di Fikes UIN Jakarta.

“Dasar agama mereka cukup, hafalan Alqurannya bagus, bahkan ada yang hafal 30 juz, sedangkan di Fikes masih ada Prodi Kesmas dan PSIK, semoga tahun depan dua prodi ini juga mendapatkan kuota PBSB,” pungkas Zilhadia menutup sambutannya.

Diketahui, kegiatan matrikulasi ini dilaksanakan selama satu bulan, dimulai dari 12 Juli sampai 6 Agustus 2021. (mf)