Rektor ke-9 Ahmad Sukardja: Jangan Makan Berlebihan Saat Berbuka Puasa

Rektor ke-9 Ahmad Sukardja: Jangan Makan Berlebihan Saat Berbuka Puasa

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online – Rektor UIN Jakarta ke-9 masa bakti April 1998-September 1998 Ahmad Sukardja mengingatkan agar jangan makan dan minum berlebihan di saat berbuka puasa. Sebab, jika lambung penuh terisi makanan boleh jadi akan menjadi sumber banyak penyakit.

Hal itu diutarakan Ahmad Sukardja saat menjadi penceramah pada acara Pengajian Ramadhan 1443 H UIN Jakarta yang digelar secara virtual, Rabu (13/4/2022). Pengajian Ramadhan dihadiri Rektor UIN Jakarta Amany Lubis, para wakil rektor, para dekan, para kepala biro, para kepala unit/lembaga, serta sejumlah dosen dan karyawan.

Dalam ceramahnya bertajuk “Berkah Ramadhan bagi Manusia yang Masih Hidup”, Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) itu menjelaskan, tidak makan dan minum berlebihan bukan saja memenuhi anjuran Nabi Muhammad SAW melainkan juga kedokteran.

Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekadar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga). Jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya”. Hadis ini mengandung arti bahwa jika perut kekenyangan akan berdampak pada sulitnya bernafas, bahkan juga menjadi sumber penyakit lainnya.

“Kasihan dengan lambungnya, karena boleh jadi sumber berbagai penyakit itu berasal dari lambung,” katanya.

Karena itu, Sukardja menyarankan agar di saat berbuka puasa semua makanan dan minuman yang dihidangkan tidak dimakan sekenyang-kenyangnya. “Sebaiknya semua tidak dimakan melainkan sekadarnya saja,” imbuhnya.

Dalam berpuasa, Sukardja juga mengingatkan agar tidak bersikap pamer atau riya’. Sebab, jika hal itu dilakukan niscaya akan mengurangi pahala puasa. Sikap pamer itu misalnya banyak meludah untuk menunjukkan bahwa dirinya tengah berpuasa.

Mantan Hakim Agung era Presiden Megawati Soekarnoputri itu juga membagikan tips hidup sehat di usianya yang kini menginjak 81 tahun. Sukardja mengatakan, sejak memasuki masa pensiun sebagai guru besar FSH, dirinya tetap menjalani aktivitas rutin ditambah tetap rajin berolahraga.

Olahraga tersebut dilakukan sedikitnya satu jam dalam satu hari. Tidak banyak bergerak tetapi cukup olahraga di tempat.

“Saya berolahraga cukup di tempat saja dengan menggunakan alat olahraga,” ucapnya.

Tak hanya berolaharga, Ahmad Sukardja juga sangat menjaga terhadap pola dan asupan makanan sehari-harinya. Misalnya dalam makanan, ia memilih makanan sehat dan bergizi serta tidak berlebihan.

“Saya juga paling pantang minum minuman bersoda dan merokok,” katanya.

Ahmad Sukardja mengaku dirinya banyak bersyukur masih diberikan kesehatan dan usia panjang. Bahkan di usia senjanya saat ini, terutama di bulan Ramadhan, ia banyak menghiasai hidup dengan tadarus membaca al-Qur’an. Hal itu dilakukannya setiap hari dan sudah berkali-kali khatam al-Qur’an.

Rasa syukur juga ia ungkapkan saat dirinya masih menjabat sebagai Hakim Agung di Mahkamah Agung (MA) RI. Konon, menurut Sukardja, dirinya dikenal sebagai Hakim Agung pekerja keras dan bebas tunggakan perkara.

Semua perkara ia selesaikan di kantor dan tidak pernah dibawa pulang. Karena itu dirinya pun bersyukur bahwa sampai akhir jabatannya di MA tidak meninggalkan tunggakan perkara satu pun.

Alhamdulillah, semua tugas perkara hukum dapat diselesaikan hingga berakhirnya masa jabatan saya,” kata Hakim Agung Bidang Perkara Tata Usaha Negara asal Kuningan, Jawa Barat, itu. (ns)