Rektor: Gugus Tugas Covid 19 UIN Jakarta Ikut Tekan Laju Pandemi
Ciputat, BERITA UIN Online-- UIN Jakarta terus berupaya memaksimalkan kontribusinya dalam mendukung penurunan laju pandemi Covid 19. Gugus Tugas Covid 19, sivitas Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Kesehatan dan unit lain di lingkungan UIN Jakarta terus bekerja keras untuk turut serta menahan laju perkembangan pandemi.
Demikian disampaikan Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Hj. Amany Lubis dalam sambutannya pada acara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bertakbir malam Idul Adha 1442 H, Senin malam (19/7/2021). Pasca penetapan status Pandemi Covid 19 pada triwulan pertama tahun 2020 lalu, Rektor menuturkan, UIN Jakarta telah membentuk gugus tugas terkait.
Sejak dibentuk, jelasnya, gugus tugas bekerja keras melakukan sosialisasi, edukasi protokol kesehatan, penggalangan bantuan, dan penanganan dampak sebaran virus di lingkungan kampus dan masyarakat sekitar. "Itu terus kita upayakan," ujarnya.
Menjelang semester ganjil 2021 ini, sambungnya, UIN Jakarta melalui Gugus Tugas Covid 19 telah menyiapkan vaksinasi degan sasaran lebih luas. Ini karena UIN Jakarta juga telah menyiapkan perkuliahan campuran antara daring dan luring.
"Tapi karena ada gelombang dua kenaikan angka Covdi 19, maka pembelajaran masih harus dilakukan dengan model Pembelajaran Jarak Jauh," imbuhnya.
Di sisi lain, Rektor mengungkapkan, UIN Jakarta sejauh ini tidak mengalokasikan fasilitas infrastruktur bangunan seperti wisma dan asrama sebagai lokasi isoman dan perawatan pasien Covid 19. Selain tidak ada izin dari pemerintah daerah, Kementerian Kesehatan RI dan Rumah Sakit Umum setempat juga tidak merekomendasikan UIN Jakarta sebagai lokasi tersebut.
Bahkan tenaga Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan laboratorium yang menjadi sumber daya terdepan dalam Gugus Tugas Covdi 19 juga bekerja melebihi kapasitas mereka sepanjang masa pandemi ini. "Semua pegawai Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan tiada henti bekerja setiap hari, tujuh hari dalam seminggu. Mudah-mudahan mereka selalu diberikan kesehatan," paparnya.
Hal ini karena sumber daya di kedua fakultas juga bekerja di Laboratorium Fakultas Kedokeran yang dipercaya sebagai bagian jejaring pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) COVID-19 di Indonesia. Sejak diresmikan penggunaannya pada Juni 2020 hingga akhir triwulan pertama 2021, Lab Terpadu COVID-19 FK UIN Jakarta telah melakukan tes terhadap 9.723 spesimen.
Gedung asrama dan wisma juga tidak bisa digunakan karena masih diisi oleh mahasiswa yang memutuskan tetap tinggal di lingkungan kampus, terutama mahasiswa asing. Khusus wisma tidak bisa digunakan karena berada di lingkungan permukiman dan gedung-gedung fakultas yang masih digunakan secara rutin selama ini.
Berada di tengah permukiman warga terlalu beresiko karena bisa mengundang penolakan sekaligus potensial berpengaruh pada kesehatan warga sekitar, yang sebagian diantaranya adalah para dosen UIN Jakarta sendiri. "Jadi tidak aman," pungkasnya. (zm)