Rektor Amany Lubis: UIN Jakarta Dukung Pencapaian SDGs
Gedung Auditorium, BERITA UIN Online – Rektor UIN Jakarta Amany Lubis mengatakan, UIN Jakarta telah berkontrubusi untuk mencapai tujuan Suistainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang sudah disepakati oleh 193 negara pada 2015. UIN Jakarta merupakan wadah pembinaan dari semua bidang yang bisa membantu 17 target dari SDGs ini.
Amany Lubis mengatakan hal itu pada Wisuda Sarjana ke-124 Program Sarjana, Magister, dan Doktor UIN Jakarta di Auditorium Harun Nasution, Sabtu (4/6/2022).
“UIN Jakarta disadari dan tidak disadari telah berkontrubusi untuk mencapai target dari Suistainable Development Goals. Dengan pendidikan, UIN Jakarta menjadi wadah pembinaan dari semua bidang yang bisa membantu 17 target dari SDGs ini,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, hal yang masih mencemaskan ialah kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan kerusakan lingkungan. Dengan keadilan, persamaan, kepedulian, toleransi, dan moderasi beragama yang UIN Jakarta terapkan terus menerus, itu menjadi ikhtiar untuk mendukung tercapainya tujuan SDGs.
Sementara itu, Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Ilham Akbar Habibie dalam orasi ilmiahnya mengatakan, untuk mendukung pencapaian SDGs, integrasi yang dimiliki UIN Jakarta itu sudah tepat, yakni dengan tiga poin penting sains, nilai keislaman, dan nilai keindonesiaan, serta motto dengan tiga kata kunci knowledge, piety, integrity.
Globalisasi yang membuat semuanya kian cepat, ujar putra sulung mantan Wakil Presiden BJ Habibie itu, bangsa Indonesia harus juga meningkatkan literasi digital untuk mencari solusi agar dapat berinovasi dengan metode dan sudut pandang baru dan berbeda.
Lebih jauh, Ilham Akbar menyampaikan bahwa untuk menghadirkan inovasi itu perlu ada cara kerja tertentu yang harus dimiliki, yakni harus ada keterbukaan, kemampuan bekerja dengan adanya perbedaan.
“Dengan keterbukaan kita lebih bisa toleran. Perbedaan itu perlu untuk kita jadikan sebagai khazanah dalam mencari solusi,” ujarnya.
Kalau tidak ada perbedaan tekanan udara, sebut dia, maka tidak ada angin. Kalau tidak perbedaan ketinggian daratan tidak ada sungai yang mengalir. Jadi, perlu adanya dinamika perbedaan untuk menemukan solusi, dan itu sudah hukum alam.
Hal lainnya yang disampaikan Ilham Akbar terkait inovasi selain harus ada keterbukaan, juga kolaborasi. Karena dengan semangat kebersamaan, bangsa Indonesia bisa mendapat solusi.
Ilham Akbar menambahkan, dengan cara kerja seperti itu terus diimplementasikan, maka solusi dan inovasi untuk menyelesaikan SDGs akan bermunculan.
“Tentu hal itu harus terus diusahakan demi kemaslahatan masyarakat, dunia, dan umat,” katanya. (ns/dima)