Rektor Amany Lubis Resmikan “Said Nursi Corner”
Gedung Perpustakaan, BERITA UIN Online – Rektor UIN Jakarta Amany Lubis meresmikan pembukaan ruang baca “Said Nursi Corner” yang berlokasi di lantai 6 gedung Pusat Perpustakaan, Senin (27/7/2020). Acara pembukaan ditandai dengan pengguntingan pita dan akses karya-karya pemikiran Nursi di internet.
Turut hadir pada pembukaan tersebut Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Ahmad Rodoni, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Masri Mansoer, dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga Andi Faisal Bakti. Selain itu juga hadir Kepala Pusat Perpustakaan Amrullah Hasbana, Direktur Said Nursi Corner Muhbib Abdul Wahab, perwakilan dari Yayasan Nur Semesta selaku pengelola Said Nursi Corner, Hasbi Sen, serta sejumlah dekan dan kepala pusat.
Said Nursi Corner di Pusat Perpustakaan UIN Jakarta merupakan Corner keenam dari sebelumnya yang sudah ada. Coner-corner itu adalah American Corner, Arab Corner, Bank Indonesia Corner, Canadian Corner, Munawir Sjadali Corner, dan Said Nursi Corner.
Rektor Amany Lubis dalam sambutannya menyambut positif dibukannya Said Nursi Corner di UIN Jakarta. Hal itu untuk memberikan informasi secara luas kepada masyarakat mengenai sejarah dan tokoh pembaharu pemikiran Islam asal Turki, baik di bidang tasawuf, ilmu kalam, sejarah, dan bahasa.
Rektor berharap dengan adanya Said Nur Corner tersebut dapat menjadi ruang inspirasi bagi para dosen dan mahasiswa untuk banyak melakukan kajian dan riset keilmuan, khususnya dalam pemikiran keislaman.
Selain itu, pemikiran keislaman Said Nursi juga mampu mengintegrasikan keilmuannya dengan pemikiran umum. Integrasi keilmuan yang dikembangkan Said Nursi sesuai dengan konsep integrasi ilmu yang ada di UIN Jakarta.
“Jadi, jika kita ingin mengetahui konsep integrasi keilmuan di UIN Jakarta dapat dilihat dari pemikiran-pemikiran Said Nursi,” ujarnya.
Contoh bahwa pemikiran Said Nursi mengintegrasikan keilmuannya dapat dilihat dari kata-kata bijaknya yang terkenal: “Ilmu agama adalah lentera hati, ilmu sains adalah pelita akal. Jika keduanya itu dipadukan, maka hakikat akan tersingkap”.
Oleh karena itu Rektor Amany Lubis menyebut pemikiran keislaman dan keilmuan yang dimiliki Said Nursi tak diragukan lagi. Bahkan dikatakannya bahwa apa yang ditulis dalam buku-buku karya Said Nursi sangat relevan dengan konteks kekinian.
“Pemikiran Said Nursi itu menurut saya banyak mendapat ilham langsung dari Allah SWT. Beliau banyak melahirkan karya intelektual mumpuni yang dikagumi bukan hanya di Turki melainkan juga di dunia Islam,” katanya.
Direktur Said Nursi Corner Muhbib Abdul Wahab mengatakan, pendirian Said Nursi Corner merupakan hasil tindak lanjut kerja sama antara Yayasan Nur Semesta selaku pengembang pemikiran Said Nursi, dan UIN Jakarta. Kerja samanya sudah lama ditandatangani, namun karena wabah korona peresmiannya menjadi tertunda.
Yayasan tersebut mengembangkan bidang pendidikan, dakwah, dan sosial. Di bidang pendidikan di antaranya pemberian beasiswa bagi para pelajar Indonesia untuk belajar di Turki serta kursus bahasa Turki. Sedangkan bidang sosial di antaranya penyaluran hewan kurban dan pemberian santunan kaum dhuafa.
“Untuk bidang dakwah kami di antaranya menyiapkan tenaga-tenaga dai untuk berdakwah di berbagai daerah,” katanya.
Muhbib berharap dengan pendirian Said Nursi Corner di UIN Jakarta dapat memberikan perspektif positif bagi pengembangan keilmuan, baik untuk kepentingan studi maupun riset. Dengan demikian, para dosen dan mahasiswa dapat dengan mudah beriteraksi dengan berbagai karya dan pemikiran Islam Said Nursi tersebut.
Di Said Nur Corner, kata dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, itu mahasiswa maupun siapa saja dapat membaca karya-karya Said Nursi yang tersebar di berbagai belahan dunia. Sebab, karya-karya Said Nursi telah ditulis dan diterjemahkan ke dalam empat bahasa, yaitu Turki, Indonesia, Arab, dan Inggris.
Selain itu, tambah Muhbib, para peminat karya pemikiran keislaman Said Nursi juga dapat mengaksesnya melalui aplikasi internet berbasis Android.
Said Nursi atau yang memiliki nama lengkap Badiuzzaman Said Nursi, lahir di Desa Nurs, Provinsi Bitlis Anatolia Timur, pada 1877 dan wafat di Urfa tahun 1960. Ia adalah anak keempat dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama Mirza dan ibunya bernama Nuriye atau Nura. Keluarga itu tinggal bersama masyarakat Kurdist.
Said Nursi merupakan ulama dan ilmuwan yang disegani. Pemikirannya banyak membawa pengaruh bagi banyak pengikutnya maupun negaranya. Selama hidupnya ia telah menulis lebih dari 130 risalah yang kemudian dikumpulkannya dengan judul Kulliyat Rasa’il al-Nur (Koleksi Risalah Nur). (ns)
Foto: Hermanuddin