Rektor Amany Lubis: Raih Keberkahan Ramadhan dengan Perbanyak Ibadah

Rektor Amany Lubis: Raih Keberkahan Ramadhan dengan Perbanyak Ibadah

Jakarta, BERITA UIN Online – Rektor UIN Jakarta Amany Lubis menyatakan Ramadhan merupakan bulan penuh keutamaan dan kemuliaan. Ramadhan juga bulan penuh keberkahan, sehingga harus banyak beribadah di dalamnya.

Hal itu dikatakan Rektor saat memberikan ceramah Tarawih Ramadhan bertema “Akselerasi Amalan Ibadah dalam Meraih Keberkahan di Bulan Ramadhan” di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (17/4/2022) malam. Ceramah dihadiri Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta ratusan jamaah.

Amany mengatakan, untuk meraih keberkahan Ramadhan di antaranya harus banyak membaca (tadarus) al-Qur’an dan mengkajinya. Melalui bacaan dan mengkaji al-Qur’an Allah akan memberikan pahala berlimpah.

“Pahala bulan Ramadhan itu berganda, selain pahala berpuasa juga pahala membaca al-Qur’an,” katanya.

Saat ini puasa Ramadhan sudah memasuki 10 hari kedua dan akan memasuki 10 hari ketiga. Dalam hadis dikatakan pada 10 hari pertama merupakan hari-hari penuh Rahmat Allah, 10 hari kedua hari-hari ampunan (maghfirah) Allah, dan 10 hari ketiga merupakan perjanjian Allah untuk membebaskan orang beriman dari siksa api neraka.

Karena itu selama berpuasa di bulan Ramadhan, umat Islam harus senantiasa berdoa sepanjang hari. Lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan berzikir dan berdoa terus-menerus. Bahkan sedetik pun tidak boleh tidak untuk selalu mengingat Allah.

“Di sinilah keberkahan Ramadhan akan kita raih jika umat Islam mampu mengingat Allah selama Ramadhan,” ucapnya.

Dikatakan, setiap datang bulan Ramadhan, sebagaimana dikatakan dalam hadis Rasulullah SAW, Allah akan membuka pintu surga seluas-luasnya, menutup pintu neraka serapat-rapatnya, dan semua syetan pun dibelenggu untuk tidak menggoda manusia.

Hal itu menandakan bahwa betapa besarnya berkah bulan Ramadhan bagi orang beriman dan yang mampu memanfaatkannya dengan baik. Namun, jika iman lemah, niscaya syetan akan mampu menggoda manusia.

“Untuk itu kita harus cepat-cepat ber-istighfar, meminta ampun kepada Allah agar terhindar dari godaan syetan. Keberahan bulan Ramadhan jangan disia-siakan, sehingga kita lupa untuk mengingat Allah,” katanya.

Keberkahan lainnya, pahala yang diperoleh dalam amalan Ramadhan hanya Allah yang mengetahui dan memberikan. Hubungan pribadi manusia dengan Allah tak lain harus dilakukan dengan menjaga dan beramal saleh agar berguna bagi umat dan bagi bangsa.

“Sekali lagi keberkahan bulan Ramadhan hanya dapat kita raih bila rajin membaca al-Qur’an, bersedekah, dan beramal saleh,” katanya. (ns)

Foto: Hermanudin (Humas UIN Jakarta)