Rektor Amany Lubis Lantik 1.141 Sarjana Baru
Auditorium Harun Nasution, BERITA UIN Online – Rektor UIN Jakarta Amany Lubis melantik dan mengukuhkan 1.141 sarjana baru program S1, S2, dan S3 lulusan tahun akademik 2021/2022. Acara pelantikan sarjana baru digelar pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana ke-123 secara virtual di Auditorium Harun Nasution, Sabtu (26/2/2022).
Sidang Senat Terbuka Online bertema “Memperkuat Pertahanan Negara dengan Generasi Islami” itu dipimpin Ketua Senat Universitas Abuddin Nata serta dihadiri Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, para wakil rektor, para dekan, dan para guru besar.
Tampak juga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurrachman yang sekaligus memberikan orasi ilmiah.
Sarjana baru yang dilantik terdiri atas 1.087 orang program S1, 40 orang program magister (S2), dan 14 orang program doktor (S3). Mereka berasal dari 12 fakultas dan sekolah pascasarjana. Rinciannya, dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebanyak 254 orang, Fakultas Adab dan Humaniora (121 orang), Fakultas Ushuludin (58 orang), Fakultas Syariah dan Hukum (142 orang), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (131 orang), Fakultas Dirasat Islamiyah (23 orang), Fakultas Psikologi (32 orang), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (110 orang), Fakultas Sains dan Teknologi (134 orang), Fakultas Ilmu Kesehatan (42 orang), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (73 orang), Fakultas Kedokteran (4 orang), dan Sekolah Pascasarjana (17 orang).
Rektor Amany Lubis salam sambutannya mengatakan, tema wisuda kali ini sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia sekarang yang sedang menghadapi berbagai tantangan dan cobaan, baik cobaan bencana alam, cobaan kesulitan ekonomi akibat pandemi, maupun cobaan dari rongrongan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam cobaan yang terakhir ini, bangsa dan negara Indonesia selalu diuji, bukan saja oleh bangsa kita sendiri melainkan juga oleh bangsa lain.
Ujian oleh bangsa sendiri, sebut Rektor, ditengarai masih adanya konflik-konflik horizontal di tengah masyarakat. Bahkan juga terkadang konflik vertikal. Ujian itu di antaranya masih adanya ancaman dari kelompok-kelompok radikal yang hendak merusak NKRI, seperti Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua atau adanya upaya adu domba antara aparat TNI dan kepolisian sebagai pengaman utama negara-bangsa.
“Semua ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa tersebut tentu patut kita sayangkan di tengah bangsa Indonesia yang terus berupaya untuk keluar dari kesulitan ekonomi akibat wabah Covid-19,” katanya.
Sementara ujian dari luar, lanjutnya, bangsa Indonesia juga sering dihadapkan dengan adanya beberapa teror serius yang mengancam kedaulatan NKRI, terutama kedaulatan laut kita, seperti yang sering terjadi di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Natuna di Kepulauan Riau. Termasuk dalam hal ini adalah beberapa riak kecil dari negeri jiran.
Oleh karena itu, sekali lagi, sangat tepat jika masalah ketahanan bangsa diangkat kembali sebagai isu krusial nasional yang tengah dihadapi bangsa Indonesia. Ketahanan bangsa merupakan masalah serius bagi setiap warga bangsa. Jika hal itu diabaikan niscaya dapat berdampak pada lemahnya ketahanan nasional yang pada gilirannya dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara itu sendiri.
Di sinilah kemudian setiap generasi muda, khususnya generasi muda Islam, harus mengambil peran dan harus selalu berada di garda depan dalam upaya menjaga NKRI dari berbagai ancaman, baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
Menurut Rektor, sebagai lulusan UIN Jakarta, generasi muda Islam mulai dari sekarang dan di masa mendatang perlu terus memberikan banyak kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan NKRI. Kontribusi lulusan UIN Jakarta tidak hanya berfokus pada pembangunan bidang agama tetapi lebih luas lagi adalah pembangunan di bidang sosial, ekonomi, politik, dan bahkan teknologi.
Apalagi perkembangan UIN Jakarta sekarang sudah jauh berbeda bila dibandingkan pada 20 tahun ke belakang.
“UIN Jakarta sekarang telah memiliki banyak program studi atau disiplin ilmu, sehingga memungkinkan setiap lulusannya memiliki akses di berbagai sektor pekerjaan,” kata Rektor.
Dalam konteks ini pula, generasi muda Islam lulusan UIN Jakarta yang tersebar itu tetap harus membangun soliditas dan sinergitas dalam mengisi pembangunan guna memperkuat ketahanan bangsa di masa kini dan di masa mendatang. (ns)
Foto: Hermanuddin