Rektor Amany Lubis: "Kita Siapkan Mahasiswa untuk Hidup, Bukan Ujian Formal"

Rektor Amany Lubis: "Kita Siapkan Mahasiswa untuk Hidup, Bukan Ujian Formal"

Bogor, BERITA UIN Online – Rektor UIN Jakarta Aman Lubis mengatakan, UIN Jakarta bertekad untuk menjadi salah satu kampus bereputasi kelas dunia. Target ini berhubungan dengan “Janji Global untuk Sebuah Pendidikan yang Berkualitas” (the Global Promise for a Quality Education).

“Karena itu kita fokuskan pendidikan pada seluruh mahasiswa, termasuk perkembangan sosial, emosional, mental, fisik, dan kognitif setiap mahasiswa tanpa memandang jenis kelamin, status sosial ekonomi, lokasi geografis, ras, dan etnis,” kata Rektor dalam pidato pembukaan Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) UIN Jakarta yang digelar di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Senin (7/3/2022).

“Kita mempersiapkan mahasiswa untuk hidup, bukan hanya untuk ujian formal,” lanjutnya.

Menurut Rektor, pendidikan seperti ini harus menjadi janji UIN Jakarta untuk mendorong sistem pendidikan publik, di mana setiap mahasiswa atau anak muda di setiap komunitas dapat belajar di lingkungan yang berkualitas tinggi dan bermakna.

Rakerpim, kata Rektor, merupakan kiprah UIN Jakarta untuk mewujudkan inovasi dan transformasi UIN Jakarta menuju rekognisi global sesuai tema Rakerpim 2022. Tema tersebut merupakan bagian penting dari visi jangka panjang UIN Jakarta sebagai Universitas Kelas Dunia (World Class University) dan sesuai dengan rencana strategis 2020-2024.

Kiprah UIN Jakarta menuju the Global Promise for a Quality Education menuntut usaha yang luar biasa dan sesegera mungkin. Modal dan tenaga yang dikerahkan mungkin sulit dalam proses tersebut, terutama di masa pandemi Covid-19.

Meskipun demikian, menurut Rektor, posisi UIN Jakarta sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (TKIN) yang pertama kali menjadi full flagship university dibandingkan dengan PTKIN lainnya, sudah menjadi kesadaran kolektif dan gerak konstruktif bagi semua pemangku kepentingan untuk kemajuan UIN Jakarta dalam mencapai rekognisinya di dunia internasional.

Dalam pidatonya, Rektor Aman Lubis juga menyinggung mengenai prinsip Five Golden Programs (lima program emas). Program tersebut merupakan kinerja yang dikembangkan pada tahun 2021 untuk mencapai rekognisi global.

“Kita kembangkan program ini sebagai upaya akselerasi untuk menjadikan UIN Jakarta sebagai universitas unggul yang sesuai dengan semangat the Global Promise for a Quality Education,” ujarnya.

Karena itu, Five Golden Programs juga harus dikembangkan sebagai parameter terukur yang disusun dengan merujuk kepada indikator universitas berkelas dunia menurut tipe pemeringkatan seperti QS (Quacquarelli Symonds) World University Rankings dan Times Higher Education (THE).

Five golden programs, kata Rektor, merupakan sasaran strategis yang harus dicapai. Hal itu didasarkan pada kinerja UIN Jakarta pada tahun 2021. Kelima program emas tersebut adalah sebagai berikut.

Pertama, keunggulan di bidang pengajaran (teaching excellence) yang meningkat dengan indikator lulusan yang memiliki standar internasional. Kedua, memaksimalkan penelitian dan publikasi di jurnal internasional bereputasi dan tersitasi. Ketiga, meningkatkan kualifikasi SDM dalam menunjang teaching excellence, riset, publikasi, dan modernisasi sistem akademik serta manajemen.

Kemudian keempat, penyediaan infrastruktur yang mendukung teaching excellence dan produktivitas riset. Adapun program kelima, meningkatkan kerja sama dengan universitas dan industri di dalam dan di luar negeri.

“Kerja sama ini mencakup bidang pendidikan, penelitian, pengabdian, dan menciptakan kemandirian, terutama budaya entrepreneurship,” tandas Rektor. (ns)