Rektor Amany Lubis Dorong Perempuan Tingkatkan Produktivitas

Rektor Amany Lubis Dorong Perempuan Tingkatkan Produktivitas

 

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online Rektor UIN Jakarta Amany Lubis mendorong kaum perempuan untuk terus meningkatkan produktivitas mereka.  Kaum perempuan tetap memiliki peran penting dalam tatanan kenormalan baru di masa pandemi Covid-19.

Hal itu dikatakan Rektor Amany Lubis saat membuka Webinar bertajuk “Kiprah Perempuan Menghadapi Tatanan Kehidupan Baru”, Kamis (23/7/2020). Seminar yang digelar Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Jakarta itu menghadirkan narasumber Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah dan Ketua PSGA UIN Lampung Rumadani Sagala.  Pengantar seminar disampaikan Ketua PSGA UIN Jakarta Ulfah Fajarini.

Rektor mengatakan, dalam menghadapi tatanan kehidupan baru perempuan di antaranya harus banyak memperhatikan kesehatan dan mengantisipasinya. Karena saat ini penyebaran wabah penyakit bukan hanya disebabkan oleh virus korona melainkan juga ditemukan gejala mirip virus korona baru lainnya, seperti demam berdarah.

“Jadi, inilah saatnya kita mempelajari dan mengantisipasi segala penyakit tersebut. Perempuan tentu sangat berperan untuk menjaga kesehatan, terutama dalam lingkungan keluarga dan lingkungan kerja,” katanya.

Kiprah perempuan lain adalah di bidang lingkungan hidup. Menurut Rektor, kiprah perempuan harus bisa menjaga kebersihan lingkungan, misalnya melakukan penghijauan dengan menanam pohon hidroponik atau apotik hidup di rumah masing-masing.

Hal yang sama juga dapat dilakukan di bidang ekonomi. Peran ini tak hanya dilakukan oleh laki-laki tetapi juga perempuan. Menurut Rektor, peran perempuan dalam pemberdayaan di bidang ekonomi cukup signifikan. Mereka yang bekerja di kantor dan mendapat gaji bulanan misalnya, tentu sangat diharapkan dapat juga membantu orang lain yang mengalami terdampak.

“Saya yakin sejak pandemi Covid-19 ada, banyak keluarga di Indonesia yang habis tabungannya untuk membiaya hidup sehari-hari,” ungkapnya.

Untuk itu, jelas Rektor, perempuan diupayakan harus lebih kreatif dan tetap produktif. Peran perempuan harus didorong untuk memberdayakan dan menghidupkan kembali usaha-usaha mikro, kecil, dan menengah. Semua itu bertujuan agar perekonomian bangkit dan tidak ada lagi yang menganggur.

“Sebab, jika banyak yang menganggur tentu akan banyak membebani masyarakat dan juga negara,” ujarnya. (ns)