Rektor Amany Lubis Buka FGD Menangkal Radikalisme di Kampus

Rektor Amany Lubis Buka FGD Menangkal Radikalisme di Kampus

Gedung NICT, BERITA UIN - Rektor UIN Jakarta Amany lubis membuka Focussed Group Discussion (FGD) bertema “Menangkal Radikalisme di Kampus: Antara Pendekatan Hukum dan Edukasi” yang diselenggarakan Pusat Layanan Hubungan Masyarakat dan Bantuan Hukum (PLHMBH) UIN Jakarta Gedung National Information and Communication Technology (NICT), Selasa (16/7/2022).

Amany mengucapkan terima kasih kepada PLHMBH atas penyeleggaraan FDG. Menurut dia, kegiatan FGD merupakan salah satu bentuk affirmative action dalam penyebaran moderasi beragama dan penangkalan radikalisme di UIN Jakarta.

"Beragama berarti saling menasihati, yakni bagaimana kita beragama dilihat dari nasihat yang kita terima dan cara menasihati orang lain," tuturnya

Amany mengungkapkan antara  radikalisme dan taat terhadap aturan agama tidak ada batasan yang jelas. Semua orang beragama bisa menjadi radikal, namun ada situasi tertentu yang menjadikan seorang individu berpegang teguh pada prinsip.

"Berpegang pada prinsip itu penting karena Allah menyukai orang yang memiliki komitmen dan teliti dengan semua kehidupan kita," ucapnya.

Menurut Amany, nilai ekstremisme tak hanya dilihat dari cara berpakaian, tapi bisa dilihat salah satunya dari literasi yang dibaca.

“Biasanya seseorang yang terpapar ekstremisme adalah mereka yang bacaannya tidak luas.  Ia  membaca hanya dari satu sumber bacaan dan menjadikan sumber bacaan tersebut sebagai hal suci, sehingga diharamkan membaca dari sumber lain," imbuhnya.

Lebih lanjut Amany mengungkapkan bahwa Indonesia dilihat oleh dunia sebagai negara dengan moderasi beragama tinggi dan diharapkan masyakarat Indonesia dapat menyebarkan nila-nilai moderasi beragama.

Agama dan negara adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Karena itu sebagai warga negara sudah seharusnya memiliki wawasan luas, berkomitmen untuk mencitai negara, dan meyakini bahwa ideologi Pancasila di Indonesia adalah dasar negara yang terbaik.

"Cara menangkal radikalisme dan ekstremisme adalah dengan kembali melihat kecintaan kita terhadap Tanah Air," pungkasnya. (ns/diah ayu pramesti)

Foto: Hermanudin (Humas UIN Jakarta)