Ranita UIN Jakarta Bentuk Kampung Siaga Bencana di Desa Ciasmara

Ranita UIN Jakarta Bentuk Kampung Siaga Bencana di Desa Ciasmara

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online – Guna mengantisipasi datangnya berbagai bencana, Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Battuta (KMPLHK Ranita) UIN Jakarta membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di Desa Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 21-24 Oktober 2021.

Demikian diungkapkan Humas Ranita Siti Eriza Apriyanti dalam keterangan tertulisnya yang diterima BERITA UIN Online, Kamis (28/10/2021). “Program KSB tersebut dibentuk khusus oleh Divisi Disaster Management Ranita,” katanya.

Menurut Eriza, pembentukan KSB bertujuan untuk menumbuhkan budaya sadar bencana bagi masyarakat serta meningkatkan kesiapsiagaan, keamanan, dan keselamatan dari berbagai ancaman bencana yang dihadapi.

Dalam catatan Ranita, lanjutnya, dari 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor, 16 kecamatan di antaranya termasuk daerah rawan bencana.

“Kecamatan Pamijahan merupakan daerah yang terbilang sering dilanda bencana, seperti tanah longsor dan banjir,” ucap Eriza.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat bencana tanah longsor di Kecamatan Pamijahan dalam kurun waktu 2011-2015 terdapat 17 kali. Dari 13 desa di kecamatan tersebut, tiga desa di antaranya merupakan yang paling rawan tanah longsor, yaitu Desa Ciasmara, Desa Purwabakti, dan Desa Cibunian.

Desa Ciasmara termasuk ke dalam zona merah rentan bencana tanah longsor. Penyebabnya selain dikarenakan curah hujan yang tinggi, juga didukung dengan kemiringan kontur tanahnya.

Karena itu, dengan dibentuknya Kampung Siaga Bencana di Desa Ciasmara tak lain agar masyarakat setempat selalu siap siaga saat menghadapi bencana. Bukan hanya saat terjadi bencana, melainkan juga pada saat pra dan pascabencana.

“Di desa tersebut kami lakukan beberapa kegiatan mengenai kesiapsiagaan bencana melalui program Sosialisasi dan Simulasi Penanggulan Bencana Kampung Siaga Bencana,” kata Eriza.

Rangkaian kegiatan Kampung Siaga Bencana di antaranya mengadakan focus group discussion (FGD) bagi masyarakat. Diskusi yang dibahas di antaranya pengenalan materi dasar mengenai kebencanaan. Kemudian, sosialisasi kesiapsiagaan bencana longsor dan banjir bandang untuk membagun perilaku dan budaya sadar bencana, serta meningkatkan kesiapsiagaan, keamanan dan keselamatan bagi masyarakat.

Selain itu, tambah Eriza, juga diberikan materi dan praktik pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) serta materi komunikasi lapangan untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai pertolongan pertama dan komunikasi kedaruratan pada saat terjadi bencana.

Untuk evakuasi darurat bencana, Ranita juga melakukan pemasangan plang jalur evakuasi bencana sebagai petunjuk arah bagi masyarakat ketika terjadi bencana.

“Kita juga adakan simulasi evakuasinya agar masyarakat paham dan tidak panik di saat bencana datang,” ujarnya. (ns)