Puslitpen UIN Jakarta Lakukan Presentasi Penelitian Sivitas UIN Jakarta
Ciputat, BERITA UIN Online— Pusat Penelitian dan Penerbitan (Puslitpen) UIN Jakarta memfasilitasi presentasi laporan penelitian dosen-penelitian di lingkungan fakultas dan program studi UIN Jakarta. Presentasi penelitian dijadwalkan berlangsung maraton selama sembilan hari mulai hari Senin 23 November hingga Kamis 3 Desember 2020.
Kegiatan presentasi penelitian sendiri dibuka langsung oleh Rektor Prof. Dr. Hj. Amany Lubis MA disaksikan Ketua LP2M Jajang Jahroni Ph.D dan Kepala Puslitpen Dr. Imam Subchi. Kegiatan diikuti ratusan dosen-peneliti yang mendapat hibah penelitian untuk tahun anggaran 2020. Dalam pantaun BERITA UIN Online, Selasa (24/11/2020), presentasi sendiri diisi dengan masukan para narasumber ahli baik kekurangan riset maupun kemungkinannya untuk dipublikasi di jurnal akademik tertentu.
Dalam sambutannya, Rektor menyambut baik dengan terselesaikannya kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen. Ia berharap penelitian ini bisa menghasilkan input selanjutnya dalam bentuk artikel terpublikasi di jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional terindeks atau menjadi awal bagi penemuan alat-alat teknologi baru.
Lebih jauh Rektor juga mengharapkan para peneliti untuk juga meneliti pandemi Covid 19 sekaligus berbagai dampak ikutannya baik di sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi, keagamaan dan lainnya. “Semoga semangat riset terus menjadi identitas kita sebagai sivitas akademik UIN Jakarta,” harapnya.
Sementara itu, total jumlah penelitian yang dipresentasikan mencapai 158 judul penelitian. Jumlah penelitian ini berasal dari sejumlah klaster penelitian yang melibatkan ratusan dosen UIN Jakarta. Diketahui, UIN Jakarta pada tahun 2020 ini menganggarkan hibah dana riset senilai Rp9.85 miliar untuk tujuh klaster penelitian.
Rinciannya, riset pembinaan kapasitas 22 penelitian senilai Rp 272,5 juta, riset dasar pengembangan prodi 9 penelitian senilai Rp 175 juta, riset dasar interdisipliner 23 judul Rp 760 juta, riset pengembangan pendidikan tinggi 16 judul Rp700 juta, riset terapan kajian strategis nasional 31 judul Rp2,02 miliar, riset kolaborasi antarperguruan tinggi 15 judul Rp1,372 miliar, dan riset terapan pengembangan nasional 42 judul Rp 4,58 miliar. (zm)