Puslitpen UIN Jakarta dan IRSA Gelar Workshop on Teaching International Refugee Law in Indonesia
Ruang Diorama, Berita UIN Online - Pusat Penelitian dan Publikasi (Puslitpen) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerja sama dengan Asosiasi Studi Pengungsi Indonesia (IRSA) selenggarakan Workshop on Teaching International Refugee Law in Indonesia yang digelar pada 17-19 November 2025 untuk mengumpulkan pakar hukum pengungsi domestik dan internasional guna meningkatkan silabus mata kuliah. Workshop ini berfokus pada pedagogi, strategi pengajaran interaktif, dan pengembangan kurikulum untuk memastikan bahwa hukum pengungsi internasional diajarkan secara efektif dan komprehensif di perguruan tinggi Indonesia, dan dilaksanakan juga melalui Zoom Meeting, pada Senin (17/11/2025).
Workshop yang digelar pada 17-19 November 2025 ini dihadiri oleh pembicara Universitas Bielefeld, Jerman, Prof. Antje Missbach. Ketua Umum dari Asosiasi Dosen Hukum Internasional di Indonesia, Prof. Arie Afriansyah. Pembicara dari Universitas Melbourne, Australia. Prof. Susan Kneebone. Pembicara dari Universitas Melbourne, Australia, Dr. Nikolas Feith Tan. Pembicara dari Universitas Teknologi Sydney, Dr. Anthea Vogl. Pembicara dari Universitas Teknologi Sydney, Dr. Sara Dehm. Pembicara dari UNHCR di Indonesia, Francis Teoh. Guru Besar Bidang Hukum dan Kesejahteraan Sosial Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Prof. Heru Susetyo. Selain itu, juga dihadiri oleh 25 tenaga pengajar dari fakultas hukum di berbagai universitas di Indonesia yang telah mengikuti survei awal dan memiliki pengalaman mengajar hukum pengungsi internasional.
Guru Besar Bidang Hukum dan Kesejahteraan Sosial Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Prof. Heru Susetyo mengungkapkan dukungannya atas diadakannya workshop on teaching international refugee law in Indonesia, mengenai pembuatan kurikulum bersama terhadap mata kuliah hukum pengungsi internasional ini.
“Saya sangat mendukung adanya workshop tentang pembuatan kurikulum bersama terhadap mata kuliah hukum pengungsi internasional dan yang sedang dibutuhkan Indonesia,” ujarnya.
Tidak hanya itu, ia juga mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh kampus UIN Jakarta ini serta atas fasilitasnya. Dihadiri perwakilan seluruh Indonesia dan dari luar negeri juga melalui zoom meeting.
“Saya sangat mengapresiasi kampus UIN Jakarta melalui Pusat Penelitian dan Publikasi atas inisiasinya bersama-sama dengan Asosiasi Studi Pengungsi Indonesia (IRSA) karena telah bisa menyelenggarakan workshop yang baik selama tiga hari ke depan dan insyaallah konkret melalui diskusi yang sedang digagas saat ini di Auditorium UIN Jakarta. Ini sangat apresiasi dan terima kasih kepada pihak UIN atas fasilitasinya dan perkenaannya sama kita semua dari seluruh Indonesia dan ada dari luar negeri juga yang akan hadir secara online,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga berharap dengan diadakannya workshop selama 3 hari ini mendapat banyak manfaat dan keberkahan bagi masyarakat serta bersangkutan.
“Semoga dalam tiga hari bertemu ini banyak mendapat manfaat dan keberkahan bagi masyarakat akademis dan juga masyarakat praktisi juga negara Indonesia secara khusus, lebih khusus adalah para pengungsi yang terdampak atau sampai di Indonesia sehingga bisa mendapat kejelasan bagaimana status mereka melalui kontribusi kita,” tambahnya.
(Nosa Idea L./Zaenal M./Fauziah M./Nabila Azzahra S.)
