Pusat Pengembangan Bahasa PTKI Bentuk Konsorsium
Gedung Rektorat, BERITA UIN Online – Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) seluruh perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia membentuk Konsorsium Pusat Bahasa (KPB). Lembaga ini dibentuk di antaranya guna meningkatkan mutu bahasa di PTKI.
Ketua KPB periode 2020-2024 Nurul Azkiya dalam pertemuan perdana pengurus yang digelar secara virtual, Jumat (19/12/2020), mengatakan, KPB lahir atas kesepakatan bersama para kepala pusat bahasa PTKI di Indonesia. Rencana pembentukannya sudah lama, namun baru terealisasi tahun ini.
Pertemuan pengurus KPB perdana tersebut juga dihadiri Direktur Pendidikan Tingg Keagamaan Islam Kementerian Agama Suyatno dan Kasubdit Kelembagaan dan Kerja Sama Muhammad Adib Abdushomad.
Menurut Nurul, KPB dibentuk selain sebagai ajang silaturahmi juga guna meningkatkan mutu dan kemampuan pengukuran bahasa di PTKI. Dalam pengembangan tersebut setidaknya ada tiga agenda besar yang diusung, yakni penguatan dan pengukuran kompetensi bahasa, penerjemahan, serta kelembagaan pusat bahasa.
“Ketiga agenda ini sangat penting agar pusat bahasa di seluruh PTKI berperan optimal,” katanya.
Agenda pertama, yakni penguatan dan pengukuran kompetensi bahasa, KPB di antaranya akan menstandarisasikan kurikulum pembelajaran bahasa berikut bahan ajarnya, meneliti kebahasaan, menstadarisasi tes bahasa Arab, Inggris serta bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA), termasuk penyusunan tes online BIPA bagi mahasiswa asing.
Kemudian, dalam bidang penerjemahan, KPB akan mengekuavalensi hasil penerjemahan PPB dengan “sworn translator” serta memfungsikan PPB sebagai academic writing center.
Lalu di bidang kelembagaan, agenda KPB akan menstandarisasi nama dan struktur kelembagaan PPB serta meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri.
Selain menggelar pertemuan perdana, KPB juga meluncurkan logo KPB serta menyampaikan pengumuman hasil lomba pembuatan vlog tiga bahasa (Arab, Inggris, Indonesia) bagi mahasiswa PTKI. Pemenang lomba selain ditetapkan tiga juara juga terdapat pemenang terfavorit dan peserta terpuji BIPA.
Untuk pemenang lomba vlog bahasa Arab, juara pertama diraih Titi Puspita Sari (UIN Lampung), juara kedua Niswatul Mufidah (IAIN Salatiga), dan juara ketiga Salwaa H Nour (UIN Bandung).
Kemudian vlog bahasa Inggris, juga pertama diraih Siti Khodijah (UIN Lampung), juara kedua Nur Qalbi Rustan (UIN Makassar), dan kuara ketiga Novita Krisnamurti (UIN Lampung). Sementara untuk vlog bahasa Indonesia terdapat satu pemenang untuk kategori terpuji BIPA, yakni Jepbargeldi Bayramov (UIN Jakarta).
Untuk pememang terfavorit bahasa Arab diraih Fariz Sayyidan (Universitas Muahammadiyah Sidoarjo, Jawa Timur) dan pemenang favorit bahasa Inggris diraih Nur Qalbi Rustan (UIN Makassar).
Masing-masing pememang mendapat hadiah berupa uang pembinaan. Juara pertama mendapat uang sebesar Rp 2 juta, juara kedua Rp 1,5 juta, dan juara ketiga Rp 1 juta. Sedangkan untuk juara terpuji dan favorit masing-masing mendapat Rp 750.000. (ns)