PSGA UIN Jakarta Bersama KPAI Buka Forum Diskusi Urgensi Responsif Gender pada Dunia Pendidikan

PSGA UIN Jakarta Bersama KPAI Buka Forum Diskusi Urgensi Responsif Gender pada Dunia Pendidikan

Syahida Inn,  Berita UIN Online   “Pentingnya Responsif Gender untuk Pendidikan yang Inklusif” menjadi tajuk utama pada diskusi Pusat Studi dan Gender (PSGA) di hari kedua, Rabu (5/6/2024). Materi tersebut dibawakan oleh Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dr. Jasra Putra, S.Fil,I,. M. Pd. Diskusi kali ini merupakan satu bentuk perjanjian kerja sama antara UIN Jakarta dengan KPAI.  

Pada awal meteri, Jastra membahas pentingnya prinsip perlindungan pada anak terutama di bidang pendidikan. Prinsip tersebut di antaranya prinsip antidiskrimknasi, kepentingan terbaik untuk anak, keberlangsungan dan perkembangan anak, serta penghargaan pada anak. 

Pada dasarnya, prinsip tersebut tidak diterapkan dengan baik di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan Jastra yang mengatakan tingkat perlindungan anak dalam tiga tahun terakhir di Indonesia merosot sehingga korban kekerasan anak meningkat. “Kurangnya perlindungan anak juga disebabkan bias pemahaman pemenuhan dan perlindungan anak,” ungkap Jastra, Rabu (5/6/2024).

Lanjut, Jastra juga memaparkan kondisi anak-anak di Indonesia sudah berada di tingkat darurat. Ucap Jastra, permasalahan itu disebabkan karena anak-anak berada di lingkungan keluarga yang tidak ideal dan pendidikan menjadi keranjang sampah semata.

“Jangan sampai anak-anak menjadi korban industri candu, seperti rokok dan game,” harap Jastra, Rabu (5/6/2024).

Selain perlindungan anak, pendidikan responsif gender turut dipaparkan oleh Jastra. Menurutnya, implementasi label responsif gender dibuktikan dengan pendidikan inklusif yang sudah ramah anak sehingga tak ada perilaku diskriminasi dan infrastrukturnya yang aman untuk anak-anak.

“Maka, saya merasa terenyuh saat pejabat mengatakan pendidikan adalah kebutuhan tersier, padahal anak perlu mendapat pendidikan setinggi-tingginya,” sesal Jastra, Rabu (5/6/2024).

Jastra pun memaparkan syarat pendidikan responsif. Indikator tersebut, di antaranya standar isi, kompetensi lulusan, proses pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, penilaian, peserta didik, serta partisipasi masyarakat.

 

(Febria Adha L./Fauziah M./Raihan Lail)




Tag :