Prospek Pekerja Sosial di Indonesia Cerah
Reporter: Abdullah Suntani
Teater Fidkom, UIN Online – Kendati kini masih dipandang sebelah mata, namun ke depan profesi pekerja sosial kian menjanjikan. Pasalnya, jika sarjana dari jurusan lain sibuk mencari pekerjaan, para sarjana sosial memiliki lapangan pekerjaan yang luas.
Â
Optimisme itu tercermin dalam kuliah umum bertema “Formulasi Profesi Pekerja Sosial dalam Pengembagan Sosial di Indonesiaâ€, yang diselenggarakan BEM Konsentrasi Kesejahteraan Sosial (Kessos) di Ruang Teater Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fidkom), Rabu (28/10).
“Sarjana sosial tak lagi mencemaskan lapangan pekerjaan. Asal mau berperan aktif dalam masyaraat mereka akan mendapatkan pekerjaan. Banyak bidang yang bisa digeluti mulai dari penanggulangan dan penanganan bencana alam, mengatasi kemiskinan, diskriminasi, dan kasus trafficking,†kata Peneliti Laboratorium Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjajaran, Nurliana Cipta Apsari SSos. MS.
Namun, lanjut Nurliana, pekerja sosial harus memiliki komitmen, kritis, dan peka terhadap situasi dan kondisi saat ini. Sehingga peran pekerja sosial dapat mencegah dan mengatasi pelbagai problem sosial di negeri ini.
Senada dengan Nurliana, dosen Konsentrasi Kesejahteraan Sosial UIN, Budi Rahman Hakim MSW, menegaskan lebaga sosial di Indonesia memerlukan sarjana yang pakar dalam bidang kesejahteraan sosial, sehingga dapat mengatasi persoalan sosial yang kerap terjadi di negeri ini. Tindakan kriminalitas dan aksi terorisme juga merupakan penyakit sosial yang bisa menjadi lahan garapan para pekerja sosial.
“Pekerja sosial harus memiliki fokus kerja terhadap interaksi manusia dan memiliki etos kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada semua pihak guna kembali menyadarkan masyarakat terhadap peran penting sosial di Indonesia sebagai wujud komitmen dalam mensejahterakan masyarakat,†tegas Direktur Rakyat Merdeka itu. []