Prodi Sastra Inggris Gelar Webinar Sastra Perempuan Muslimah

Prodi Sastra Inggris Gelar Webinar Sastra Perempuan Muslimah

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online – Program Studi Sastra Inggris (SI) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Jakarta bekerja sama dengan Asosiasi Dosen Lingusitik dan Sastra (LITA) dan Program Studi Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alaudin Makassar menggelar Seminar Nasional secara virtual (Webinar) bertajuk “Gender, Migration, and Diaspora in Woman’s Literature of the Ummah”, Selasa (21/7/2020).

Webinar yang diikuti oleh para dosen bahasa Inggris itu dibuka Rektor UIN Jakarta Amany Lubis yang sekaligus menjadi pembicara kunci. Seminar menghadirkan dua pembicara, yaitu Kaprodi SI FAH UIN Jakarta Hasnul Insani Djohar dan dosen Sastra Inggris UIN Makassar Rosmah Tami. Moderator dipandu Nasrum, dosen Bahasa Inggris UIN Makassar.

Dalam sambutannya, Rektor Amany Lubis mengatakan keluarga berperan penting dalam membangun dan membentuk nilai-nilai positif pada diri setiap anggota masyarakat, baik untuk perempuan maupun laki-laki, terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Dengan kata lain, menurut Rektor, pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang bagi para akademisi untuk tetap berkegiatan dan produktif.

“Jangan karena ada Covid-19 lantas memperlemah kita untuk produktif berkarya,” katanya.

Pada bagian lain, Rektor juga sangat mengapresiasi kepada LITA serta seluruh penyelenggara, pemateri, peserta, dan semua pihak yang telah bekerja keras hingga program ini bisa berjalan dengan baik.

Rektor berharap, dengan adanya kegiatan semacam ini dapat terus ditingkatkan guna memotivasi para akademisi dalam pengembangan pendidikan dan keilmuan, terutama dalam ilmu bahasa dan sastra.

Hasnul Insani Djohar dalam paparannya di antaranya mengungkapkan mengenai konsep dan konteks sastra perempuan, khususnya sastra Muslimah, secara global, seperti di Amerika, Inggris, dan Asia Tenggara, termasuk Muslimah di Indonesia.

Menurut Hasnul, sastra perempuan Muslimah selama ini termarginalkan dalam bidang sastra Inggris.  Sastra Inggris saat ini justru masih didominasi oleh kaum laki-laki kulit putih yang telah “established” ratusan tahun lamanya.

Oleh karena itu, untuk memberdayakan perempuan di bidang penulisan sastra, Hasnul mengajak kepada kaum perempuan khususnya agar terus mempromosikan sastra secara global. Salah satunya melalui seminar seperti yang sekarang diselenggarakan.

“Seminar ini juga sebagai upaya mendorong kaum perempuan Muslimah dunia bangkit menulis sastra Inggris. Alhamdulillah, hampir 1.000 orang mendaftar sebagai peserta pada seminar online ini,” ujar Hasnul yang juga “the founder of Women’s Literature of the Ummah” itu.

Seminal berseri ini merupakan salah satu agenda utama Asosiasi yang dilaksanakan setiap dua pekan dengan melibatkan universitas-universitas se-Indonesia sebagai host seminar secara bergiliran. Kegiatan seminar ini juga merupakan ajang sosialisasi tentang LITA yang saat ini diketuai oleh Zuliati Rohmah, dosen UIN Surabaya.

Hasnul berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk lebih memperluas jaringan bagi para dosen, khususnya bidang Linguisitik dan Sastra. Melalui kegiatan ini mereka dapat berbagi pengetahuan, baik dalam bentuk ilmu murni maupun dalam ilmu terapan dengan konteks integrasi tentang isu-isu mutakhir di bidang sastra Inggris. (ns)