Prodi PBSI FITK UIN Jakarta Jelajah Pemikiran WS Rendra
Gedung FITK, BERITA UIN Online-- Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (PBSI FITK) UIN Jakarta kembali menampilkan jejak dan perannya di altar kebudayaan.
Pagelaran Pekan Apresiasi Sastra dan Drama (Pestarama) 6 kembali dilanjutkan. Dialog dan diskusi lintas entitas, mulai dari mahasiswa, dosen, budayawan, aktivis masyarakat, digelar dalam rangka mengekplorasi khazanah pemikiran budayawan dan sastrawan besar, WS Rendra.
Dialog dan diskusi yang dikemas melalui melalui ruang Webinar nasional tersebut sukses dilaksanakan. Mendapat respon yang cukup besar dari para pegiat kebudayaan, khususnya pembaca karya dan pemikiran WS Rendra.
Diskusi berhasil mengajak 170 lebih peserta dengan khidmat membicarakan sekaligus bertukar gagasan atas pembacaan jejak WS Rendra di sejarah panjang kebudayaan nasional.
Ruang eksplorasi yang memilih tajuk “Membentang Karya dan Pemikiran WS Rendra di Era Pendidikan Digital” tersebut bukan tanpa alasan. Tatanan kehidupan di era digital saat ini membuka arus informasi dengan sangat deras dan tak terkendali.
Di tengah keberlebihan data informasi yang kerap kali membingungkan tersebut, mahasiswa PBSI berniat menghadirkan kembali data-data informasi penting dan berharga sebagai bekal referensi dalam menghayati kehidupan di masa termutakhir. Pilihan sumber yang menjadi titik reflektif pada kondisi kehidupan terkini adalah bentangan pemikiran yang pernah digagas oleh WS Rendra.
Dialog dan diskusi yang berjalanan cukup menarik tersebut dipantik oleh beberapa narasumber yang berkompeten. Tokoh-tokoh yang tidak asing lagi dalam altar kebudayaan nasional, seperti Agus R Sarjono dan Irsyad Ridho turut menuntun dan mengajak peserta menjelajah gagasan-gagasan yang diwariskan oleh WS Rendra.
“Melihat Rendra seperti jangka, hidup Rendra pada zaman dulu bisa dijadikan hikmah di zaman sekarang untuk membangun tradisi,” ucap Irsyad Ridho di sela pemaparannya mengenang sepak terjang WS Rendra di diskusi pada Sabtu, (26/6/2021).
Proses panjang ekplorasi pemikiran WS Rendra itu, turut memberikan kesadaran, ingatan, dan pengetahuan baru di kalangan anak muda, terkhusus mahasiswa yang mendominasi peserta diskusi, bahwa konsistensi pemikiran WS Rendra masih relevan untuk dibawa dan dihadirkan di kelas-kelas pemikiran masa kini.
Dialog dan diskusi tersebut merupakan lanjutan dari proses yang sebelumnya dilakukan secara kolektif oleh mahasiswa PBSI FITK UIN Jakarta, yakni penampilan drama teater yang mengangkat 9 naskah yang pernah ditulis oleh WS Rendra.
Selain itu, dialog dan diskusi ini juga akan berjalan secara berkala sampai beberapa hari ke depan, yakni mulai 26, 27, dan 28 Juni 2021 dengan mekanisme dan perantara media yang sama.
Beberapa tokoh kebudayaan lain juga disiapkan untuk mengajak peserta mengeksplorasi pemikiran WS Rendra dari berbagai sudut pandang, di antaranya Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta Bambang Prihadi dan Sekjen Lembaga Seni Budaya Muslim/Lesbumi Abdullah Wong.
Dialog dan diskusi ini juga berjalanan sebagai pembuka dan pengantar menuju puncak acara Pestarama 6, Tribute to Rendra, yang telah dipersiapkan sebagai ruang dalam memberikan kehormatan tersendiri kepada WS Rendra sebagai salah satu tokoh terpenting di sejarah kebudayaan.
Sumber: https://pingpoint.co.id/berita/pbsi-uin-jakarta-menjelajah-bentangan-pemikiran-ws-rendra/. (mf/MusAm/teguh)