PPM UIN Jakarta Sosialisasikan KKN 2023, Ini Pesan Bagi Peserta

PPM UIN Jakarta Sosialisasikan KKN 2023, Ini Pesan Bagi Peserta

Auditorium Utama, BERITA UIN Online— Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Jakarta bakal kembali menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk periode tahun 2023. Selain KKN reguler, mahasiswa diberi peluang melaksanakan pengabdian melalui program KKN non-reguler  seperti KKN Kebangsaan, KKN Moderasi Beragama, hingga KKN Internasional.

Demikian disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi KKN 2023 yang dilakukan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atau PPM LP2M UIN Jakarta di Auditorium Utama, Kamis (16/3/2023). Sosialisasi dihadiri ribuan mahasiswa yang mendatangi langsung lokasi maupun mengikutinya secara daring.

Kegiatan sosialisasi dibuka langsung Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Profesor Ali Munhanif. Sosialisasi juga dihadiri Ketua LP2M Profesor Jajang Jahroni, Kepala PPM Dr. Kamarusdiana, Koordinator Pengabdian Masyarakat PPM Dr. Deden Mauli Darajat, dan Analis Pengabdian Yudi S.Sos.

Dalam laporannya, Kepala P2M Kamarusdiana menuturkan, peserta KKN tahun ini diproyeksi mencapai lebih dari 5000 peserta hingga hari terakhir pendaftaran. Pasalnya, hingga Kamis sore ini, total mahasiswa yang mendaftar melalui Sistem Informasi Mahasiswa (AIS) UIN Jakarta mencapai 4800-an orang.

Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta ini menambahkan, pelaksanaan KKN tahun ini mengalami banyak inovasi mengingat pelaksanaannya sudah bisa dilakukan secara langsung. Sejak pandemi Covid 19 merebak, pelaksanaan pengabdian mahasiswa dilakukan dengan sangat terbatas mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan.

Namun pelaksanaan KKN UIN Jakarta, sambungnya, akan dilakukan dalam konteks integrasi keilmuan dimana kelompok peserta KKN akan dicampur dari berbagai fakultas dan program studi. Ini diharapkan agar setiap kelompok KKN memiliki latar belakang dan perspektif pengabdian dari berbagai sudut keilmuan mahasiswa.

“Kelompok KKN dicampur misalnya mahasiswa dari Fakultas Ushuluddin, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan lainnya,” jelasnya.

Koordinator Deden menambahkan, pelaksanaan KKN tahun ini akan dilakukan dengan skema KKN reguler dan KKN non-reguler. KKN pertama akan dilaksanakan di dua wilayah pengabdian masyarakat, Kabupaten Bogor di Jawa Barat dan Kabupaten Tangerang di Banten.

Untuk lokasi dan kelompok dalam KKN reguler ini, ungkap Deden, panitia dari PPM sudah menetapkan secara random. "Lokasi pengabdian sudah ditentukan PPM. Siapa dengan siapa, kelompoknya, akan kita random juga," imbuhnya.

Untuk KKN non-Reguler, sambungnya, PPM UIN Jakarta menawarkan sejumlah format KKN. Diantaranya KKN Moderasi Beragama, KKN In Campus, KKN Kebangsaan, KKN Tematik, KKN Internasional, dan KKN Internasional via AIESEC.

Program pelaksanaan KKN reguler sendiri direncanakan berlangsung selama satu bulan penuh antara 20 Juli-20 Agustus 2023. Sedang KKN reguler dilaksanakan dengan memperhitungkan kesiapan peserta dan penerimaan lokasi di negara sasaran.

Pesan Wakil Rektor dan Ketua LP2M

Sementara itu, dalam pembukaanya Warek Ali berharap, para mahasiswa mempersiapkan pelaksanaan KKN sekaligus melaksanakannya sebaik mungkin. Menurutnya, KKN merupakan kesempatan berharga bagi para mahasiswa untuk turut serta terlibat dalam melakukan masyarakat sekaligus melatih diri terlibat di tengah-tengah mereka.

Guru Besar Ilmu Politik ini menuturkan, pelaksanaan KKN mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia dilakukan untuk memperkecil kesenjangan kelas sosial terdidik dan kelas sosial sasaran pemberdayaan. "Dengan harapan, kelompok sosial terdidik bisa ikut meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menularkan ide-ide perubahan, pembangunan, kehidupan ekonomi agar masyarakat bisa maju," paparnya.

Profesor Jajang menjelaskan, KKN perlu dimaknai sebagai fase positif bagi diri mahasiswa dalam menempa diri sebelum betul-betul terjun ke masyarakat setelah menjadi sarjana. "Karena itu, sepatutnya mahasiswa peserta berbahagia. Sebab KKN filosofinya adalah mahasiswa bagian dari masyarakat dan KKN ini jadi bagian dari mengembalikannya ke masyarakat," paparnya.

Karena itu, lanjutnya, mahasiswa perlu memaknai KKN sebagai petualangan menempa diri dengan belajar langsung dari proses interaksinya di tengah masyarakat. Bahkan, jika mahasiswa bisa mengikuti KKN non-reguler seperti KKN Moderasi Beragama dan KKN Internasional, perlu dimaknai sebagai jalan menempa diri jadi bagian dari masyarakat global.

“Semoga anda semua dapat memetik pelajaran sebanyak-banyaknya dari KKN yang akan Anda lakukan, apakah melalui KKN Reguler atau KKN non Reguler seperti KKN Internasional," pungkasnya. (hmn/zm)