PPIM UIN Jakarta Gelar Konferensi Internasional Studia Islamika
Gedung Rektorat, BERITA UIN Online— Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta mengagendakan konferensi internasional Studia Islamika ke-3, Jumat-Sabtu (10-11/12/2021). Konferensi sendiri menjadwalkan sesi presentasi para pakar Islam Indonesia dan Asia Tenggara dari berbagai lembaga riset dan pendidikan dunia.
Direktur Eksekutif PPIM UIN Jakarta Profesor Ismatu Ropi menuturkan konferensi internasional kali ini mengambil tema utama 'Wasathiya Islam: Traditions and Challenges’. Selanjutnya, tema ini selanjutnya dibahas dalam empat sesi diskusi, menghadirkan sejumlah pakar kajian Islam Indonesia dan Asia Tenggara.
"Empat belas pakar kajian Islam Indonesia dan Asia Tenggara dari sejumlah negara di Asia, Australia, Amerika, dan Australia akan menyampaikan gagasannya dalam empat sesi tersebut," ungkap Ismatu.
Sesi pertama, The Roots of the Islamic Wasathiyah Tradition in Southeast Asia, akan mendiskusikan akar Islam Wasathiyah dalam konteks Asia Tenggara. Sesi ini akan menghadirkan narasumber Profesor Peter G. Riddell, Profesor Ahmad Najib Burhani, dan Profesor Nina Nurmila.
Sesi kedua, Accomodation for Islamic Wasathiyah and Local Culture Meetings, yang akan mendiskusikan tentang akomodasi Islam dan kebudayaan lokal sebagai karakteristik utama Islam Wasathiyah. Profesor Imtiyaz Yusuf, Profesor Robert W. Hefner, dan Profesor Amelia Fauzia dijadwalkan menjadi narasumber sesi ini.
Sesi selanjutnya, The Establishment of The Southeast Asian Islamic Wasathiyah Tradition. Sesi ini akan diisi oleh Menteri Agama RI 2014-2019 KH Lukman Hakim Saifuddin, Cendekiawan Katolik Greg Sutomo, dan Profesor Siti Ruhaini Dzuhayatin.
Terakhir, konferensi internasional akan menghadirkan sesi diskusi, Radicalism and Terrorism as Challenges of Islamic Wasathiyah. Sesi ini diisi Profesor Ali Munhanif, Profesor Noorhaidi Hasan, dan Profesor Eka Srimulyani.
Konferensi sendiri jadwalkan diisi pidato kunci dari Cendekiawan Muslim sekaligus Editor In-Chief Jurnal Studia Islamika, Profesor Azyumardi Azra. Selain itu, konferensi juga menjadwalkan sambutan dari Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Profesor Muhammad Ali Ramdani.
Konferensi sendiri digelar untuk kali ketiga yang digelar rutin sejak 2014 dengan mempertemukan ratusan pengkaji Islam Indonesia dan Asia Tenggara dari berbagai lembaga dunia. Namun menyusul Pandemi Covid 19, konferensi kali ini digelar secara daring.
Studia Islamika sendiri dikenal jurnal yang aktif mempublikasikan artikel riset berisi kajian Islam Indonesia dan Asia Tenggara. Jurnal sendiri telah terbit sejak 1994 dan sejak beberapa tahun terakhir terindeks Scopus. (zm)