POM Dukung FDI Pertahankan Standar Lulusan
Reporter: Elly Afriani
Gedung FDI, UIN Online — Persatuan Orangtua Mahasiswa (POM) Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) mendukung langkah pimpinan fakultas untuk mempertahankan standar lulusannya. Standar tersebut meliputi hafal al-Qur'an sedikitnya delapan juz, dan lancar berbahasa Arab.
Hal itu terkuak dalam Silaturahmi Orang Tua Mahasiswa dan Civitas Akademika yang diselenggarakan FDI di Aula FDI lantai 2, Selasa (15/12).
Aspirasi tersebut ditangkap Dekan FDI Prof Dr Abuddin Nata MA sebagai hal yang memang ingin dipertahankan FDI. Menurutnya, FDI merupakan satu-satunya fakultas di bawah Departemen Agama yang memiliki ciri khas yang tidak dimiliki fakultas lain.
Dia juga menambahkan, orangtua tidak perlu khawatir dengan nasib lulusan FDI. Memang lulusan FDI tidak secerah lulusan Fakultas Kedokteran. Namun, bukan berarti masa depan lulusan FDI tidak menjanjikan.
“Anak kita boleh jadi insinyur dan dokter, tapi harus ada juga yang jadi kiai. Untuk masuk kedokteran yang mahal itu orang saling berebut karena balik modalnya cepat. Kalau masuk FDI tidak mahal. Tapi jadi ustadz itu kata orang Betawi, gak ada matinye. Hari libur pun tetap dapat uang. Contoh saat idul fitri, ustadz dapat uang dari khutbah,†jelas Abudin disambut tawa para orangtua mahasiswa.
Agar tidak terjadi kepincangan, di samping hafal al-Qur'an dan fasih berbahasa Arab, para orangtua mahasiswa juga berharap fakultas menyelenggarakan program untuk melatih bahasa Inggris bagi  anak-anak mereka. Mereka juga meminta kepada dekan dan para pembantu dekan untuk mengurus mahasiswa berprestasi agar dapat melanjutkan pendidikannya ke Timur Tengah.
POM FDI merupakan wadah bagi para orangtua mahasiswa FDI. Sejak 2003 organisasi ini sempat vakum, namun kini POM FDI kembali dibentuk dan dihidupkan.  Fungsi POM sendiri yaitu menampung aspirasi orangtua, mengevaluasi program dan kegiatan mahasiswa, dan memberi bantuan. “Setidaknya bantuan dlm bentuk doa, selain itu, juga mempromosikan FDI di masyarakat,†tambah Abudin.
Kesempatan ini, juga dimanfaatkan untuk memilih ketua, wakil ketua, sekretaris dan bendahara. Pak Mahmud dipilih sebagai ketua yang berasal dari Pondok Gede, Pak Wawan dari Sukabumi dipilih sebagai wakil ketua, Pak Samiun sebagai sekretaris dibantu sekretaris dari FDI Ibu Alifa, bendahara Ibu mulyati juga dibantu dari FDI Ibu Siti Aishyah. []