Pimpinan Darul Huda Islamic University India Kunjungi UIN Jakarta

Pimpinan Darul Huda Islamic University India Kunjungi UIN Jakarta

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online— Wakil Rektor Darul Huda Islamic University, Prof. Dr. Bahaudheen Muhammed Nadwi, melakukan kunjungan ke UIN Jakarta guna meneken kerjasama antar universitas, Rabu (2/11/2022). Kunjungannya ke UIN Jakarta dilakukan sebagai bagian dari rangkaian kerjasama pimpinan perguruan tinggi Islam di negara bagian Kerala, India, ini ke beberapa perguruan tinggi di Asia Tenggara.

Kedatangan Profesor Bahaudheen diterima langsung Wakil Rektor Bidang Kerjasama UIN Jakarta Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri. Profesor Lily sendiri didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta Dr. Arief Subhan MA dan Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional Dadi Darmadi MA.

Selain itu, turut menyambut kedatangannya sejumlah pimpinan fakultas dan biro di lingkungan UIN Jakarta. Diantaranya Dekan Fakultas Ushuluddin Yusuf Rahman Ph.D, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Suparto Ph.D, Wakil Dekan Fakultas Dirasah Islamiyyah Dr. KH. Syarif Hidayatullah, dan Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama Priyono M.Pd.

Dalam pertemuan tersebut, kedua wakil rektor dari dua universitas menandatangani kerjasama akademik. Selain itu, keduanya saling memperkenalkan profil masing-masing universitasnya mulai dari sejarah perkembangan universitas, fakultas dan program studi, sumber daya dosen, jumlah dan latar belakang mahasiswa, dan program riset dan publikasi.

Terkait ajakan kerjasama dari Darul Huda Islamic University sendiri, Wakil Rektor Lily mewakili pimpinan UIN Jakarta menyampaikan apresiasi dan sambutan baiknya. Menurutnya, kerjasama akan sangat bermanfaat bagi sivitas akademik masing-masing universitas.

"Setiap kerjasama antar universitas memberikan prospek cerah bagi para profesor, dosen, peneliti, dan mahasiswa," katanya.

Kerjasama dimaksud, jelasnya, bisa ditempuh melalui program pertukaran dosen dan mahasiswa, kerjasama riset dan publikasi. Selain memperkaya wawasan keilmuan, kerjasama juga diharapkan mempererat kerjasama generasi muda kedua negara di masa-masa mendatang.

"Program pertukaran mahasiswa tidak hanya bagi mahasiswa kedua universitas untuk saling mengunjungi negara masing-masing, tetapi juga untuk bertukar keragaman budaya dan pengetahuan yang perlu diketahui satu sama lain," tambahnya.

Menanggapi itu, Profesor Bahaudheen menyampaikan apresiasi atas sambutan yang diberikan UIN Jakarta. Ia berharap kerjasama dalam berbagai programnya bisa memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan bagi para sivitas akademik masing-masing.

Sebagai perguruan tinggi Islam, jelasnya, baik UIN Jakarta maupun Darul Huda Islamic University menyepakati posisi mempelajari keilmuan Islam dan sains sebagai satu kesatuan. "Studi agama dan duniawi tidak boleh dipisahkan dan diberikan sebagai keputusan kepada mahasiswa Muslim kita, mereka harus terhubung sehingga mereka dapat belajar dan mendapatkan manfaat baik dunia maupun akhirat," paparnya.

Selain itu, hubungan kerjasama yang terbangun antar kedua universitas juga akan mempererat hubungan antara sivitas akademik kedua universitas maupun negara. "Semakin banyak kita menerima satu sama lain, semakin banyak keragaman yang ada di antaranya. Begitu juga rasa hormat terhadap orang, budaya, dan keyakinan agama meningkat," tambahnya.

Terlebih, sambungnya, masyarakat kedua negara juga memiliki sejarah panjang relasi sekaligus kesamaan karakter ramah terhadap orang asing. Kesamaan dalam perilaku dan ciri budaya memiliki ikatan mendalam antara masyarakat kedua negara. (Hasina Wardak/ZM)