Pidato Rektor Wisuda Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke 118
Pidato Rektor Wisuda Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke-118 Tahun Akademik 2020/2021
“Peluang dan Tantangan Kerja Generasi Milenial di Era New Normal”
Yang Kami Hormati
- Pimpinan dan Anggota Senat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
- Para Wakil Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
- Para Dekan
- Para Kepala Biro, Ketua Lembaga, Kepala Bagian, dan Pimpinan Unit
- Para Wisudawati/Wisudawan
- Para Hadirin Tamu Undangan, orang tua/wali dan keluarga/kerabat wisudawati-wisudawan
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah…Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadhirat Allah SWT yang telah mengaruniakan banyak nikmat tak terhingga bagi kita sehingga tetap diberikan kesehatan dan kelapangan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, termasuk nikmat menghadiri momen sakral di hari ini. Semoga puji dan syukur yang kita panjatkan kepada-Nya menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur.
Tidak lupa, shalawat dan salam marilah kita haturkan kepada manusia agung, Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam sejak belasan abad lalu. Semoga shalalawat dan salam yang kita haturkan menjadi wasilah bagi kita menjadi ummat terdepan dalam meneladani akhlak Sang Nabi untuk menebarkan manfaat bagi peradaban kemanusiaan kini dan mendatang.
Hadirin yang berbahagia
Di tengah-tengah situasi penuh keterbatasan, dimana Pandemik Covid 19 masih jadi bagian hari-hari kita, syukur Alhamdulillah kita masih diberikan kesempatan hadir dalam momen sakral ini, Wisuda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke-118. Di momen ini, kita akan bersama-sama melantik 934 wisudawati-wisudawan yang berhasil menamatkan pendidikannya di kampus tercinta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ke-934 orang wisudawati-wisudawan yang bakal diwisuda masing-masing berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 177 orang, Fakultas Adab dan Humaniora 61 orang, dan Fakultas Ushuluddin 72 orang. Lalu, Fakultas Syariah dan Hukum 115 orang dan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi 104 orang.
Selanjutnya, Fakultas Dirasat Islamiyah 12 orang, Fakultas Psikologi 65 orang, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis 67 orang. Kemudian, Fakultas Sains dan Teknologi 75 orang, Fakultas Ilmu Kesehatan 66 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 48 orang, Fakultas Kedokteran 2 orang, dan Sekolah Pascasarjana 70 orang.
Mewakili sivitas UIN Jakarta, kami mengucapkan selamat atas keberhasilan Anda semua –para wisudawati/wisudawan—dalam meraih capaian ini. Semoga ilmu, wawasan, dan pengalaman yang Anda dapatkan selama di kampus ini menjadi bekal berarti dalam mengabdikan diri di tengah-tengah keluarga, lingkungan, dan bangsa.
Kepada para orangtua/wali wisudawati-wisudawan, kami turut berbahagia dan tak lupa mengucapkan selamat atas keberhasilan mereka. Tentu kami juga menyampaikan terimakasih dan penghargaan tak terhingga atas kepercayaan bapak/ibu/saudara semua untuk mengirimkan para ananda dan menitipkan mereka belajar di kampus ini.
Semoga para ananda dan kerabat Anda semua, para wisudawati-wisudawan ini, mampu menghadirkan nilai-nilai positif bagi keluarga dan lingkungan Anda semua. Aaamin YRA.
Hadirin yang Berbahagia
Pada wisuda kali ini, kami sengaja mengambil tema ‘Peluang dan Tantangan Kerja Generasi Milenial di Era New Normal’. Tema ini kami rasa cukup penting merujuk situasi beberapa waktu terakhir ini dimana kita dihadapkan pada situasi yang betul-betul berbeda dibanding sebelum status pandemi Covid 19 ditetapkan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Diketahui, pandemik Covid 19 menghadirkan banyak persoalan serius di berbagai negara, termasuk Indonesia. Di sektor kesehatan misalnya, pandemi menyebabkan ratusan ribu bahkan jutaan manusia menjadi korban keganasan virus ini. Sakit hingga meninggal dunia.
Di berbagai sector lain, baik di sector pendidikan, ekonomi, sosial, politik dan lainnya, pandemik juga menghadirkan berbagai dampak ikutan lain yang tak kalah serius. Di sektor pendidikan, pandemic memaksa pendidik-peserta didik mengadaptasi cara baru pembelajaran. Jika sebelumnya belajar di lakukan di ruang-ruang kelas, kini dilakukan secara daring dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Dari sisi social dan politik, pandemic juga menghadirkan resiko yang tidak kalah tajam. Kriminalitas hingga penurunan kepercayaan public terhadap pemerintahan bermunculan seperti berlangsung di sejumlah Negara. Tentu ini jadi hal yang harus kita waspadai agar jangan sampai negeri yang kita cintai ini terjebak dalam kondisi demikian.
Dampak yang tak kalah serius berlaku di sektor perekonomian. Perekonomian dunia –termasuk Indonesia di dalalmnya— diproyeksikan melambat, bahkan tumbuh negatif, dimana permintaan produksi menurun akibat daya beli yang merosot tajam. Tentu saja kondisi ini bakal berpengaruh ke sektor tenaga kerja dan indeks kemiskinan kita.
Hadirin yang Berbahagia
Situasi demikian menuntut kita untuk beradaptasi dalam situasi kenormalan baru atau new normal. Dimana kita semua dituntut untuk hidup dalam situasi yang betul-betul berbeda dibanding sebelum pandemi mewabah di negeri ini.
Dalam kehidupan sehari-hari misalnya, kita yang terbiasa belajar mengajar di kelas, bekerja di luar rumah, atau rutin melakukan aktifitas pekerjaan atau perjalanan jauh kini harus beradaptasi.
Di sisi lain, situasi kenormalan baru juga dihadapkan pada kenyataan bahwa efek pandemic telah menyebabkan banyak perubahan di sisi social ekonomi sebagian saudara-saudara kita di tanah air, maupun berbagai Negara di dunia. Kehilangan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian, melemahnya aktifitas ekonomi, menyebabkan mereka terancam/sudah jatuh dalam ketidakberdayan ekonomi.
Hadirin yang Berbahagia
Tentu saja kondisi demikian menuntut kita untuk turun tangan dengan peran yang bisa lakukan masing-masing. Paling tidak, dengan begitu kita bisa menumbuhkan optimisme bahwa pandemic bukan berarti akhir segalanya sehingga kita diam berpangkutangan menanti keajaiban. Sebagai masyarakat akademik, kami selalu mendorong para dosen, peneliti, dan mahasiswa, dan sarjana alumni UIN Jakarta untuk terlibat dalam merespon situasi seperti ini melalui kerja akademik, riset, dan pengabdian sosial.
Salahsatu pihak yang sangat diharapkan berperan dalam situasi new normal ini adalah generasi millennial. Mengutip Pew Research, generasi ini bisa diidentifikasi pada kelompok usia kelahiran 1981-1996 atau yang kini berada di rentang usia 23-38 tahun. Melihat rentang usia ini, tentu saja kelompok usia ini adalah kelompok usia produktif.
Melihat rentang usia produktif mereka, tentu saja harapan ini pantas disematkan kepada mereka. Terlebih generasi ini dianugerahi Tuhan Yang Maha Kuasa dengan karakteristik optimisme, kemandirian, keterbukaan terhadap ide-ide baru, dan fleksibilitas menyangkut pekerjaan. Seluruh karakteristik ini merupakan modal dasar dalam menumbuhkan kreatifitas dan inovasi, termasuk kreatifitas dan inovasi dalam merespon situasi seperti ini.
Kami kira, dengan melihat rentang usia seperti diidentifikasi Pew Research, di lingkungan UIN Jakarta kelompok di usia ini ini adalah para pendidik/tenaga kependidikan dan peneliti muda, mahasiswa, dan terutama sarjana yang lulus hari ini. Karenanya kami berharap betul, para pendidik/tenaga kependidikan, peneliti, mahasiswa, dan sarjana untuk bekerja keras berikhtiar merespon situasi ini dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.
Bagi yang tertarik di bidang akademik dan riset, silahkan lakukan eksperiman, riset, dan pengabdian masyaakat untuk menataulang kehidupan masyarakat dari pendekatan keilmuan yang Anda minati dan kuasai. Bagi yang tertarik di ranah birokrasi dan politik, silahkan maksimalkan peran antisipasi anda di sector tersebut. Bagi yang tertarik berkarya di bidang keislaman, silahkan berikan pencerahan-pencerahan bagi ummat dalam mengelola dimensi spiritual mereka agar tak goyah dalam menghadapi situasi ini.
Dan bagi yang tertarik bekerja-berwirausaha, silahkan maksimalkan peran Anda dengan membangun wirausaha social, wirausaha yang tidak semata mementingkan keuntungan pribadi melainkan juga memikirkan masyarakat dan lingkungan sekelilingnya untuk maju dan berkembang bersama di era new normal ini. Di era pandemic ini sikap saling berbagi, saling menguatkan, dan saling membantu, merupakan modal social kita dalam menghadapi situasi sulit ini.
Hadirin yang Berbahagia
Kendati situasi pandemic belum diketahui ujungnya, namun kami berupaya keras agar komitmen kami tidak surut dalam mengkontribusikan peran UIN Jakarta. Dari sisi akademik, UIN Jakarta terus melangsungkan proses pembelajaran dengan mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan otoritas kesehatan global-nasional. Proses pembelajaran dilakukan secara daring guna meminimalkan resiko sebaran virus Covid 19 dengan semaksimal mungkin agar proses proses pembelajaran tidak berkurang kualitasnya.
Dari sisi riset, kami mendorong para pendidik-peneliti di lingkungan UIN Jakarta untuk melakukan riset dan berinovasi sehingga menghasilkan temuan solutif atas krisis pandemic yang tengah kita hadapi. Kami meyakini, tradisi keilmuan integratif UIN Jakarta yang memadukan antara disiplin keilmuan Islam, humaniora, dan eksakta bisa menawarkan solusi komprehensif atas kompleksitas persoalan hidup masyarakat.
Dari sisi pengabdian masyarakat, sivitas UIN Jakarta merupakan duta-duta pengabdian yang mengabdikan diri di tengah-tengah masyarakat sesuai bidang ilmu yang dikuasai, baik sebagai akademisi sekaligus aktifis sosial.
Alhamdulillah, dalam tiga bulan terbakhir, melengkapi kontribusi ini UIN Jakarta telah mendirikan sejumlah center, yaitu Pusat Kajian Taklim al-Quran, Pusat Kajian Moderasi Beragama, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Jaminan Produk Halal, dan lainnya. Kami berharap pusat-pusat ini bisa menambah daya kontributif UIN Jakarta terhadap masyarakat seperti telah dikontribusikan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat, Lembaga Sosial Kemanusiaan Social Trust Fund, dan Pusat Kajian Agama dan Budaya dan lainnya yang telah lebih dulu hadir.
Hadirin yang Berbahagia
Demikian yang bisa kami sampaikan dalam kesempatan kali ini. Mudah-mudahan kita semua senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat. Kita berharap, semoga situasi pandemic segera terkendali dan situasi yang lebih parah tidak melanda tanah air kita.
Terakhir, kami memohon doa dan dukungan dari seluruh pihak bagi ikhtiar keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan yang terus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lakukan. Semoga perguruan tinggi ini bisa terus berkiprah memberikan sumbangan terbaik bagi ummat-masyarakat Indonesia-dunia, keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Ciputat, Sabtu 24 November 2020 M/28 Rabiul Awwal 1442 H
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, MA