Pestarama#9 Gelar Persembahan untuk Asrul Sani

Pestarama#9 Gelar Persembahan untuk Asrul Sani

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menggelar penghormatan untuk Asrul Sani. Persembahan tersebut bertajuk “Diskusi Karya dan Doa Bersama untuk Asrul Sani”. Pergelaran Pekan Apresiasi Sastra dan Drama (Pestarama) yang sudah memasuki masa kesembilan ini berlangsung pada Kamis (30/5/24) di Teater Bulungan, Jakarta Selatan.

Agenda “Persembahan untuk Asrul Sani” diselenggarakan untuk mengenang dan mengingat kembali karya-karya luar biasa dari sastrawan Indonesia yang lahir di Sumatera Barat ini. 

Acara “Persembahan untuk Asrul Sani” berlangsung pukul 19.00 s/d 22.00 WIB yang diawali dengan penampilan naskah Asrul Sani oleh SMA Harapan Ibu dan SMPN 141 Jakarta. Dilanjutkan dengan pementasan naskah drama berjudul “Mahkamah” karya Asrul Sani. Lalu, panggung diskusi, mengenang Asrul Sani, dan doa bersama. 

Perhelatan “Persembahan Asrul Sani” mendapatkan atensi dari berbagai pihak. Mahasiswa PBSI, para dosen PBSI, dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan menjadi bagian dalam kegiatan ini. Perwakilan keluarga Asrul Sani yakni Syauqi Sani juga turut menghadiri acara ini.

Agenda yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini mengundang Slamet Rahardjo selaku murid Asrul Sani di Teater Populer.

Pada awal pembicaraan mengenai sosok Asrul Sani, Rahardjo mengajak seluruh penonton yang hadir untuk bersama-sama mengirimkan Al-fatihah kepada sastrawan hebat Indonesia, yaitu Asrul Sani. 

Rahardjo dalam tuturannya mengungkapkan pendapatnya mengenai pementasan drama yang ia saksikan. Selain itu, ia juga memuji Asrul Sani atas karya dan keistimewaannya. 

“Asrul itu luar biasa. Masalah yang lurus dibengkokkan, masalah yang bengkok diluruskan,” tutur aktor kelahiran Serang tersebut. 

Selain itu, Rahardjo juga mengungkapkan pesan yang disampaikan oleh Asrul Sani dan masih diingat hingga kini.

“Akhirnya aku sebelum beliau pergi. “Pak Asrul boleh Enggak kalau kupanggil Uda Asrul?” Dan dia mau “silakan apa yang kamu mau yang penting adalah kamu tahu apa yang kamu mau.” Nah itu luar biasa.” Ungkap Rahardjo. 

Pembacaan doa bersama-sama dilantunkan dalam gedung teater Bulungan untuk Asrul Sani oleh dosen PBSI UIN Jakarta Yang Yang Merdiyatna, M.Pd.

Pada akhir acara yaitu penyerahan trofi dan lukisan Asrul Sani oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama dan Alumni, Salamah Agung, M.A., Ph.D. kepada Syauqi Sani (perwakilan keluarga Asrul Sani). Syauqi mengucapkan ungkapan terima kasih kepada rekan-rekan PBSI UIN Jakarta yang telah menyelenggarakan rangkaian acara pekan apresiasi sastra dan drama, khususnya penghormatan untuk Asrul Sani.

(PIH)