Perpustakaan Digital FUF, Era Baru Menuju e-Library
PERPUSTAKAAN kini bukan lagi barang mati yang hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu. Melalui sentuhan teknologi informasi dan komunikasi, perpustakaan pun hadir dalam bentuk yang lebih luas dan luwes, yakni dengan adanya electronic library (e-library) atau perpustakaan digital. Salah satunya adalah yang dikembangkan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF).
Belum lama ini, FUF meluncurkan sebuah konsep perpustakaan baru apa yang dinamakan Library and Learning Resources Center (LLRC). Perpustakaan  ini memadukan antara sumber informasi tercetak dengan konsep digital. “LLRC merupakan bentuk implementasi dari kebijakan universitas dalam rangka menjadikan perpustakaan-perpustakaan fakultas sebagai working library,†kata Agus Rifa’i, Kepala Pepustakaan FUF. Pengembangan LLRC-FUF, jelasnya, tak lain sebagai upaya mendekatkan para pengguna dengan sumber-sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
E-library itu sendiri dapat diakses oleh siapa saja, lebih-lebih warga sivitas akademika UIN Jakarta. Hanya saja, untuk bisa mengakses setiap pengguna (user) terlebih dahulu harus menjadi member. Menurut Agus, pengguna dapat melalukannya dengan mendaftar di bagian perpustakaan FUF lantai 2 Gedung FUF. Namun, khusus untuk mahasiswa FUF, pengguna akan terdaftar secara otomatis dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) yang dimiliki mereka. â€Jadi, untuk login, mahasiswa dapat menggunakan NIM sebagai password. Cuma bisa saja nanti NIM itu diubah sesuai keinginan mahasiswa,†jelasnya. Hanya saja informasi ini belum disosialisasikan kepada mahasiswa. "Insya Allah rencananya pada 11 Maret mendatang LLRC akan diluncurkan dan disosialisasikan," lanjutnya.
Para mahasiswa atau setiap pengguna dapat mengunduh apa yang disediakan dalam e-library ini secara gratis, baik sebagian maupun full text. Bahkan ke depan, e-library akan dikembangkan sebagai proses pembelajaran secara luas, khususnya bagi pengguna mahasiswa. "Misalnya setiap dosen diminta untuk dapat meng-entry sendiri mengenai sumber-sumber informasi yang terkait dengan pembelajaran sehingga mahasiswa dapat secara langsung mengakses informasi tersebut. Jadi, ada komunikasi yang dilakukan secara interaktif antara dosen dan mahasiswanya," urai Agus.
LLRC-FUF selain menyediakan sumber-sumber informasi dalam bentuk tercetak, seperti buku dan jurnal atau majalah, juga menyediakan sumber lain dalam bentuk elektronik atau digital yang ditujukan untuk keperluan proses pembelajaran. Koleksi sumber tercetak yang terdapat di LLRC-FUF saat ini terdapat sekitar 4.000 judul dengan 6.000 eksemplar. Sumber informasi itu meliputi berbagai bidang keilmuan, seperti politik, agama, sosial dan umum.
Sementara koleksi digital atau digital resources menyediakan berbagai koleksi local content karya dari para sivitas akademika FUF, ditambah dengan koleksi digital lainnya yang didapat dari berbagai sumber. Di samping itu, LLRC juga menyediakan akses bagi para penggunanya terhadap sumber-sumber informasi secara online (online resources) seperti e-journal, e-book, online databases, situs-situs atau website dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan bidang-bidang yang menjadi kajian di lingkungan FUF.
Agus menjelaskan, LLRC dibangun dengan berupaya mensinergikan partisipasi tiga komponen penting dari proses pembelajaran, yaitu dosen, mahasiswa, dan perpustakaan. Hal ini diimplementasikan dalam bentuk learning resources. “Ini merupakan upaya FUF dalam berkontribusi menuju terwujudnya UIN Jakarta menjadi salah satu world class university melalui penyediaan akses informasi yang lebih luas,†katanya. Dengan moto "enlightening people", LLRC-FUF tampaknya berupaya untuk menjadi bagian dari jendela akademik Islam di Indonesia (the window of academic Islam in Indonesia) sekaligus membangun peradaban manusia di masa mendatang.* Nanang Syaikhu