Perkuat Riset dan Lulusan, FK UIN Jakarta Gandeng Tiga Perusahaan

Perkuat Riset dan Lulusan, FK UIN Jakarta Gandeng Tiga Perusahaan

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online— Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atau FK UIN Jakarta menggandeng tiga perusahaan kesehatan dalam memperkuat kualitas riset sekaligus meningkatkan serapan lulusan. Selain menopang pengembangan riset, kemitraan diharap makin memperbanyak serapan lulusan FK UIN Jakarta.

Kesepakatan FK UIN Jakarta dan tiga korporasi ini dituangkan dalam penandatanganan MoU dan naskah kerjasama yang dilakukan oleh pimpinan masing-masing lembaga di Gedung Rektorat, Senin (11/9/2023). Masing-masing, Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar MA Ph.D, Direktur PT Sciencewerke Doddy Hidayat, Presiden Direktur PT Medika Jasa Utama (Global Doctor) Rama Trimaralatu Muskita, dan Kuasa Direksi PT Genomik Solidaritas Indonesia Costantein Johanes Geruh.

Penandatanganan kerjasama sendiri dihadiri sejumlah pejabat dari masing-masing lembaga. Dari UIN Jakarta hadir Wakil Rektor Bidang Kerjasama Din Wahid Ph.D, Biro AAKK Priyono M.Pd, Dekan FK UIN Jakarta Dr. dr. Achmad Zaki, M.Epid., Sp.OT. FICS, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama drg. Laifa Annisa Hendarmin Ph.D., dan lainnya.

Dalam pengantarnya, Dekan Achmad Zaki menuturkan, inisiatif kerjasama dilakukan sebagai bagian dari pengembangan FK UIN Jakarta dalam bidang ventura terutama menyangkut pengembangan pusat riset diagnostik dan molekular, termasuk riset kelain genetik. “Jadi ini bagian dari roadmap FK UIN Jakarta,” katanya.

Selain riset, inisiasi kerjasama juga dilakukan sebagai penguatan tingkat keterserapan para lulusan FK UIN Jakarta dalam berbagai lapangan medis nasional-global. “Selain rekognisi pengetahuan, ini juga jadi bagian perluasan jejaring kerja alumni FK UIN Jakarta,” tambahnya.

Bahkan kerjasama juga dilakukan mengingat makin ketatnya tuntutan kualitas lulusan bidang kedokteran. Diproyeksikan 12 universitas akan segera membuka FK sehingga dengan begitu, FK UIN Jakarta perlu terus memperkuat kualitas kompetensi para lulusannya.

Merespon inisiatif kerjasama ini, Rektor Asep Jahar mengapresiasi positif kerjasama yang terbangun antara FK UIN Jakarta dan tiga perusahaan. “Idealnya memang begini, perguruan tinggi berinteraksi, bekerjasama dengan industri,” ujarnya.

Menurutnya, inisiatif kerjasama ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. “Ini tradisi Mas Menteri, Mas Nadiem, tentu dari pemerintahan sekarang menggencarkan perguruan tinggi berkontribusi menghasilkan temuan-temuan teknologi bermanfaat bagi masyarakat,” paparnya.

Lebih jauh, Rektor berpesan agar kesepakatan kerja sama bisa secepatnya direalisikan dalam program-program riil. “MoU ini tolong dilakukan secara kongkret, perjanjian kerja sama dalam kegiatan-kegiatan riil. Sehingga dosen, mahasiswa, dan sivitas lainnya bisa berinteraksi dalam kegiatan kerjasama ini,” katanya lagi.

Penandatangan kerjasama sendiri disambut baik para pimpinan dan perwakilan perusahaan mitra. Presdir Global Doctor Rama misalnya, kerja sama ini bisa memberikan manfaat bagi masing-masing pihak dimana Global Doctor Indonesia bisa menutup kebutuhan tenaga-tenaga medis di berbagai klinik, sedang FK UIN Jakarta juga memiliki peluang penyaluran para lulusan.

“Kami ingin bekerja sama dengan FK UIN Jakarta, terutama para alumni FK, tapi juga para perawat. Bisa kami salurkan ke lokasi-lokasi strategis,” katanya.

Global Doctor Indonesia sebagai representasi perusahaan global yang beroperasi di berbagai negara, kini memiliki 15 klinik di berbagai area pertambangan batu bara di Kalimantan, Jawa, dan Sumatera. “Core business kami dalam pemberian jasa kesehatan di tambang-tambang batu bara,” katanya.

Sambutan positif juga disampaikan Doddy maupun Costantein. Doddy menuturkan, pihaknya siap merealisasikan kerja sama sesuai kesepakatan yang dicapai.

Begitu juga Costantein. "Kami concern dalam penelitian gnomik. Kami siap berkolaborasi dalam riset-riset. Semoga kita sama-sama memberikan kemajuan pada riset gnomik di Indonesia," tuturnya. (Ali Nasrun M./Hermanuddin/ZM)