Perkuat Mutu Akademik, Prodi Farmasi UIN Jakarta Gelar Kuliah Umum Internasional Bersama Prof. Gerard Lee dari University of San Carlos

Perkuat Mutu Akademik, Prodi Farmasi UIN Jakarta Gelar Kuliah Umum Internasional Bersama Prof. Gerard Lee dari University of San Carlos

Gedung Fikes, Berita UIN Online– Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Kuliah Umum Internasional bertajuk “Introduction to Biopharmaceutics and Pharmacokinetics” bersama Prof. Gerard Lee L. See, Ph.D., dari School of Health Care Professions, University of San Carlos, Filipina, Senin (10/11/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program kolaborasi internasional melalui skema Adjunct Professor yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman mendalam atas isu-isu keilmuan terkini.

Dalam kuliah umum tersebut, Prof. Gerard Lee yang dikenal dengan kepakarannya di bidang pengembangan obat, penghantaran obat (drug delivery), farmakokinetik, dan nanoteknologi menyampaikan pentingnya pemahaman mendalam tentang biofarmasetika dan farmakokinetik bagi para calon apoteker. Menurutnya, terdapat dua pilar utama farmakologi yang harus diperhatikan, farmakokinetik dan farmakodinamik.

Farmakokinetik, jelasnya, membahas apa yang tubuh lakukan terhadap obat melalui proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi. Sedang farmakodinamik menjelaskan apa yang obat lakukan terhadap tubuh.

Menurutnya, pemahaman mendalam terhadap dua bidang tersebut merupakan dasar penting dalam pengembangan dan penggunaan obat secara rasional. “Memahami farmakokinetik membantu kita mengetahui bagaimana obat bergerak di dalam tubuh, sedangkan biofarmasetika memungkinkan kita merancang formulasi obat yang lebih baik untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan dalam ilmu farmasi modern,” ujar Prof. Gerard.

Profesor Gerard menekankan bahwa dosis obat yang tepat bagi pasien harus berada dalam jendela terapeutik, yakni di atas Minimum Effective Concentration (MEC) agar efektif, namun di bawah Minimum Toxic Concentration (MTC) agar aman. Lebih lanjut, Prof. Gerard juga menyoroti pentingnya Pemantauan Terapeutik Obat (Therapeutic Drug Monitoring/TDM) yang didukung oleh model matematika farmakokinetik dan pemilihan rute pemberian obat yang tepat, misalnya pemberian obat secara parenteral untuk menghindari first-pass metabolism di hati.

Sesi diskusi yang dimoderatori oleh apt. Ofa Suzanti Betha, M.Si., berlangsung interaktif. Para dosen dan mahasiswa Prodi Farmasi semester 3, 5, dan 7 tampak antusias mengikuti penjelasan narasumber dan aktif mengajukan pertanyaan sepanjang sesi.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Prof. Dr. apt. Zilhadia, M.Si., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kuliah umum ini. Ia menegaskan pentingnya kegiatan akademik internasional seperti ini dalam memperluas wawasan mahasiswa dan memperkuat posisi UIN Jakarta di tingkat global.

“Seorang farmasis harus mampu memahami bagaimana obat bekerja dan bagaimana tubuh merespons obat tersebut, sehingga dapat memberikan terapi yang optimal bagi pasien,” pesan Profesor Zilhadia.

Sementara itu, program Adjunct Professor sendiri merupakan salah satu strategi internasionalisasi setiap fakultas melalui kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). Melalui skema ini, para akademisi dan peneliti dari universitas terkemuka dunia dihadirkan untuk memberikan perkuliahan, riset, dan publikasi kolaboratif.

Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Jakarta sendiri turut aktif memanfaatkan program Adjunct Professor. Melalui program ini, FIKES berupaya memperkuat kapasitas akademik dan meningkatkan reputasi akademiknya. (Kontributor/Zm)