Perkembangan Cloud Computing
Perkembang teknologi saat ini telah mengalami perubahan yang luar biasa dan kecepatan transisi dari pusat data ke infrastruktur yang tervisualisasi semakin baik. Salah satunya cloud computing yang terkait langsung dengan pengembangan teknologi Internet dan Bisnis karena cloud computing merupakan jawabannya untuk meningkatkan Teknologi Bisnis. Cloud computing sendiri bukanlah teknologi baru. Perkembangannya telah melalui sejumlah fase atau berevolusi/berkembang secara bertahap.
Sejarah perkembangan cloud computing setidaknya dalam tiga fase yaitu:
Pertama, Cloud pertama kali muncul pada tahun 1960-an diawali dengan munculnya ARPANET yang juga bisa disebut pendahulunya internet yang digagas oleh Joseph Carl RObnett Licklider. Pembangunan ARPANET sendiri bertujuan untuk media komunikasi Departemen Pertahanan A.S. Cara kerjanya ARPANET sendiri adalah mengirim informasi dalam unit kecil yang disebut paket, lalu paket-paket ini diarahkan pada jalur yang berbeda dan direkonstruksi di tujuannya.
Kedua, Sistem Virtual, sekitar tahun 1970-an implementasi mesin virtual menjadi kenyataan. Sistem operasi VM (virtual machine) yang dirilis oleh perusahan raksasa IBM, membuat sebuah komputer dapat menjalankan satu atau lebih sistem operasi secara bersamaan dalam satu lingkungan atau ruang yang terisolasi.
Pada tahun 90-an, kemajuan teknologi sangat luar biasa, Internet sangat mudah diakses serta virtualisasi menjadi hal biasa pada sistem berbasis PC (Personal Computer). Beberapa perusahan telekomunikasi melakukan ekspansi besar-besaran dan mulai menawarkan koneksi jaringan pribadi yang dapat di virtualisasi.
Amazon Web Service di tahun 2000-an hadir dan meluncurkan EC2 (Elastic Compute Cloud) pada tahun 2006. Amazon Elastic Compute Cloud dapat memungkinkan perusahaan maupun individu untuk menyewa komputer virtual dengan program dan aplikasi mereka sendiri. EC2 sendiri merupakan layanan web yang dapat memberikan kapasitas komputasi yang lebih aman dan berukuran fleksibel di cloud. Tahun yang sama Google Documents dirilis, yang mana memudahkan pengguna untuk menyimpan, mengedit dan mentransfer dokumen di cloud.
Di tahun 2007, Netlik merilis layanan streaming video yang menggunakan cloud. Serta di tahun yang sama IBM, Google dan beberapa universitas melakukan riset bersama untuk mengembangkan server farm untuk proyek-proyek penelitian.
Ketiga, Cloud Computing di Tahun 2020 dan akan datang, berbagai sektor bisnis banyak perusahaan memilih untuk memindahkan infrastrukturnya ke dalam cloud guna meningkatkan kinerja perusahan. Hal itulah yang menjadikan open cloud membagi beberapa prediksi di masa akan datang yaitu:
Hybrid dan Multi Cloud akan menjadi Trend
Hybrid Cloud merupakan gabungan dari publik cloud dengan private cloud. yang mana hybrid cloud menawarkan solusi transisi antara infrastruktur lokal dengan private dan public cloud.
Sedangkan multi cloud adalah model cloud yang dapat memungkinkan perusahaan (pebisnis) memiliki akses atau kontrol serta menjalankan aplikasi berdasarkan kebutuhan (syarat-syarat) teknis yang dimiliki.
Beberapa kelebihan menggunakan multi cloud adalah Arsitektur yang lebih handal; Dapat mengoptimalkan ROI (Return of Investment); Kesiapan bencana yang lebih baik; Bebas memilih penyedia Cloud; Dan terakhir Keamanan tingkat lanjut mengurangi resiko serangan denial of service (DDos).
Pencadangan dan Pemulihan Bencana
Dalam mengantisipasi bencana, Private Cloud nantinya akan mengalokasi dana atau anggaran sebesar 15 persen sebagai solusi pencadangan dan pemulihan serta memastikan ketersediaan layanan serta keamanan infrastruktur cloud.
Mobile Default Mengingat teknologi semakin hari semakin canggih dan mobilitas menjadi standar pada dunia industri maka nantinya tidak akan lagi menjadi faktor pembatas dalam bisnis. Di tahun 2020 model Cloud Service menjadi trend di dunia teknologi informasi dan dikatakan sebagai generasi baru cloud computing sehingga banyak perusahaan terus belajar dan terbiasa dengan model tersebut. Model ini mengubah cara pandang dan memngembangkan bisnis dalam hal teknologi informasi.
Lebih lagi disaat Pandemi Covid-19 hingga saat ini penggunaan Cloud Service menjadi wajib bagi perusahaan yang ingin bertahan di industrinya. Dikarenakan cloud sebagai tulang punggung layanan yang ditawarkan. Mulai dari layanan pengiriman (misalnya gojek, shopee), Telemedicine (misalnya halodoc), Teknologi pendukung kerja (misalnya zoom), hiburan di rumah (misalnya HBO GO, Mola TV, Vidio, Disney Plus) telah terevolusi oleh cloud.
Keamanan Disetujui peraturan GDPR (General Data Protection Regulation) oleh otoritas Eropa sejak April 2016 dan berlaku efektif di seluruh dunia pada tanggal 25 Mei 2018. dan undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 serta Peraturan menteri Kominfo No. 20 tahun 2016 tentang perlindungan Data Pribadi dan Sistem Elektronik. Peraturan ini tentang Data Privacy (perlindungan data) yang harus diterapkan bagi seluruh perusahaan di dunia dalam menyimpan, mengolah atau memproses data nasabah atau data personal data penduduk.
Fungsi GDPR sendiri yaitu memberikan kontrol kepada konsumen atas data pribadi mereka yang dikumpulkan oleh perusahaan, diantaranya data dasar seperti nama, alamat, No. ID, data web seperti alamat IP, RFID, data kesehatan, data genetik, data biometrik, data etnis dan ras, orientasi seksual. Dengan diperkenalkannya GDPR, masalah keamanan meningkat lebih tinggi dan menjadi hal yang esensial untuk dijaga. Saat ini, perusahaan atau pebisnis yang beralih ke cloud wajib melakukan keamanan bagi nasabahnya.
Keamanan ini mencakup enkripsi perangkat keras, biometrik untuk keperluan login, manajemen keamanan jarak jauh dan keamanan serupa untuk melindungi data di cloud. (sam/mf)