Perjalanan Inspiratif Anak Pulau, Ini Cerita Shulhan Rumaru Alumnus FDIKOM UIN Jakarta Kuliah Magister di Amerika
Teater Prof Aqib Suminto FDIKOM UIN Jakarta, Berita UIN Online - Dalam acara Festival Dakwah dan Dies Natalis Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Shulhan Rumaru, M.A., tampil sebagai salah satu pembicara utama. Sebagai alumni FDIKOM dan penerima beasiswa LPDP, Shulhan Rumaru, M.A. adalah lulusan The George Washington University di Amerika Serikat dengan gelar di bidang Manajemen Komunikasi.
Rumaru membagikan pengalaman dan motivasinya yang menginspirasi banyak mahasiswa yang hadir. Ia memulai ceritanya sebagai seorang anak dari pulau terpencil yang bermimpi besar. Perjalanannya dari pulau kecil hingga ke Jakarta, dan akhirnya ke luar negeri, menjadi bukti nyata bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan jika disertai dengan usaha keras dan mental juang yang kuat.
Dalam presentasinya, Rumaru menekankan tiga aspek penting dalam meraih cita-cita: mental juang, kawan juang, dan mentor juang. Ia mengutip beberapa tokoh terkenal untuk memperkuat argumennya. Salah satunya adalah Leonardo da Vinci, yang mengatakan bahwa apa yang kita khayalkan berpotensi menjadi kenyataan. Rumaru juga merujuk pada pemikiran Daniel Goleman tentang "neurologi cita", yang menyatakan bahwa bercita-cita itu seperti memberi sinyal pada alam semesta.
Yang menarik, Rumaru tidak hanya berbicara tentang kesuksesan, tetapi juga tentang kegagalan. Ia menyebut kegagalan sebagai sesuatu yang "artistik" - sebuah fase yang harus dilewati dalam perjalanan meraih cita-cita. Filosofi Latin "Dum spiro, spero" (selagi saya hidup, saya masih bisa berharap) menjadi pegangan Rumaru dalam menghadapi tantangan.
Rumaru juga menekankan pentingnya memiliki kawan seperjuangan. Ia percaya bahwa berbagi skema mimpi dengan orang lain dapat meningkatkan probabilitas keberhasilan. "Banyak orang ingin sukses, tapi yang bertahan dalam prosesnya hanya sedikit," ujarnya, mengingatkan bahwa kesuksesan adalah usaha kolektif.
Tidak lupa, Rumaru menyoroti peran penting mentor dalam perjalanannya. Ia menceritakan bagaimana Prof. Gun Gun Heryanto, yang saat ini menjabat sebagai Dekan FDIKOM, merekomendasikannya untuk mengambil beasiswa di Amerika Serikat ketika ia merasa kehilangan arah.
Melihat antusiasme para mahasiswa dalam sesi tanya jawab, jelas bahwa kisah Rumaru berhasil menyentuh dan memotivasi banyak orang. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mencerminkan keresahan positif para mahasiswa yang ingin mengikuti jejak Rumaru.
Perjalanan Shulhan Rumaru dari pulau kecil hingga menjadi penerima beasiswa LPDP dan melanjutkan studi ke luar negeri adalah bukti nyata bahwa dengan tekad kuat, dukungan yang tepat, dan kerja keras, mimpi besar bisa menjadi kenyataan. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa FDIKOM yang juga bermimpi untuk meraih pendidikan tinggi dan membawa perubahan positif bagi masyarakat.
(Rizkiyah Gustiana Najlullah/Fauziah M./Syarifah Nur Kholidah/Foto: Aryo Dwi Penangsang, Hermanudin)