Peringati Hari Bahasa Arab, BSA dan IMLA Gelar Seminar Internasional
Auditorium Utama, BERITA UIN Online—Prodi Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, dan asosiasi pengajar bahasa Arab Ittihad Mudarris al-Lughoh al-Arabiyah atau IMLA DKI Jakarta menggelar perayaan Hari Bahasa Arab se-Dunia di Auditorium Utama Harun Nasution, Senin (19/12/2022). Perayaan diisi dengan Seminar Internasional bertajuk “Potensi Kerja sama antara Lembaga Pengajaran Bahasa Arab Terhadap Penutur Non-Native di Era Digitalisasi”.
Seminar menghadirkan sejumlah pembicara. Diantaranya, Dr. Badar al-Jabr menggantikan Dr. Abdullah bin Sholeh al-Ubaid (Ketua Robithoh Muassasat Ta’lim al-Lughoh al-Arabiyyah li al-Nathiqina bighairiha) yang berhalangan hadir, Prof. Nayif Bin Uwaid al-Inzy (Mudir Akademiah al-Haramain al-Su’udiyah di Jakarta), dan Dr. Muhammad bin Barok al-Zaily al-Inzy (Ketua Program Studi Bahasa Arab Ma’had LIPIA di Jakarta). Seminar dipandu Muhammad Husni Tamrin MA, salah satu dosen Prodi BSA.
Kegiatan perayaan juga dihadiri sejumlah pimpinan rektorat dan fakultas. Diantaranya Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Amany Lubis, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Dr. Saiful Umam, dan Ketua dan Sekretaris Prodi BSA Dr. Siti Amsariah M.Ag dan Dr. Minatur Rokhim. Hadir juga Ketua Umum IMLA Dr. Tulus Mustofa dan Wakil Ketua PBNU KH Zulfa Musthafa.
Perayaan juga mengundang minat ratusan peserta. Selain para dosen, pengurus dan anggota IMLA DKI Jakarta, ratusan mahasiswa juga hadir mulai dari pengurus Himpunan Mahasiswa Prodi BSA, ITLA, Himasasi, termasuk mahasiswa yang memiliki ikatan dengan Bahasa dan Sastra Arab baik dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Dirosat Islamiyah juga alumni UIN Jakarta.
Dalam sambutannya, Ketua Umum IMLA Dr. Tulus Mustofa menyampaikan apresiasinya mewakili IMLA atas pelaksanaan kegiatan. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada para pimpinan UIN Jakarta yang mendukung pelaksanaannya.
Apresiasi juga disampaikan Rektor Amany Lubis dan Wakil Ketua PBNI KH. Zulfa Musthafa selaku Wakil Ketua PBNU. Keduanya menekankan pentingnya pengajaran bahasa Arab, termasuk inovasi pengajaran di era digital. Di era ini, keduanya sepakat jika bahasa Arab memiliki potensi signifikan dalam orientasi ilmiah. Selain untuk memahami bahasa Arab, pembelajaran bahasa Arab juga penting dalam meluaskan pengkajian ilmu-ilmu di sekitarnya seperti natsr, qira’ah, mu’allaqat, dan lainnya.
“Eksistensi Bahasa Arab di Indonesia bersifat signifikan. Di Sumatera Selatan, sejak zaman Sriwijaya, seratus tahun sebelum kelahiran Nabi, telah ditemukan eksistensi Bahasa Arab dari manuskrip peninggalan yang menunjukkan bahwa Bahasa Arab itu sendiri berkaitan erat dengan sejarah dan budaya Indonesia,” papar Rektor Amany.
Kyai Zulfa yang melantunkan sebuah syair berbahasa Arab juga menuturkan adanya keterkaitan bahasa Arab dengan ideologi Pancasila dan penghargaan terhadap keragaman. Menurutnya ini menegaskan bermanfaatnya pengajaran bahasa Arab dalam memupuk kebangsaan sendiri.
Sementara itu, para narasumber seminar mendiskusikan fondasi dan kunci pembelajaran bahasa serta hubungan politik sebagai dasar induk membangun citra akademik. Dr. Muhammad bin Barok al-Zaily al-Inzy, Ketua Program Studi Bahasa Arab Ma’had LIPIA, berbagi pengalamannya ketika bercengkerama dengan mahasiswa UIN yang menurutnya sudah mahir, melampaui empat kemampuan dasar berbahasa Arab.
Selanjutnya beliau menegaskan bahwa tiga hal yang harus diperhatikan demi mencapai tujuan pembelajaran bahasa arab untuk bukan penutur asli yaitu pengajar, pelajar dan metode. Dengan kemajuan zaman, menurutnya, akan sulit bahkan di tanah kelahiran bahasa Arab sendiri dengan menyebarluasnya bahasa ‘amiyah sehingga sangat dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.
Selanjutnya, Dr. Badar al-Jabr menyampaikan pentingnya kerja sama berbagai lembaga-lembaga pengajaran bahasa Arab bagi bukan penutur asli. Ia mendorong pertukaran ide dan pengalaman, saling mendukung dan mempermudah pengajaran bahasa Arab yang berada di Nigeria, Malaysia dan berbagai negara lainnya.
Adapun Profesor Nayif Bin Uwaid al-Inzy menuturkan peran Arab Saudi dalam mendukung penyebaran dan pembelajaran bahasa Arab dalam berbagai aspek sehingga tercipta kolaborasi yang baik antar lembaga di era digital ini.
Seminar diikuti penuh antusias para mahasiswa yang hadir. Dalam sesi diskusi yang disediakan, para mahasiswa banyak mengajukan pertanyaan tentang bahasa Arab dan kaitannya dalam berbagai aspek seperti nasionalisme, politik, akademik, dan lainnya. Acara dimeriahkan penampilan tarian daerah Indonesia dan pembagian hadiah dari rangkaian lomba Festival Arab Nusantara (FAN) 2022 yang dilaksanakan pada 3-14 Desember 2022. (rilis panitia/zm)