Pengurus Baru Racana Pramuka UIN Jakarta Dikukuhkan
Ciputat Timur, BERITA UIN Online – Ketua Gugusdepan Gerakan Pramuka UIN Jakarta Nanang Syaikhu mengukuhkan pengurus baru Dewan Racana Pandega masa bhakti 2021. Acara pengukuhan digelar dalam upacara sederhana di Aula Insan Cita Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ciputat Timur, Jumat (11/12/2020). Turut hadir dalam pengukuhan tersebut Pembina Racana Putra Arief Aryanto Aryadi dan Pembina Racana Putri Saidah.
Pengurus baru Dewan Racana Pandega yang dikukuhkan merupakan hasil Musyawarah Racana (Musyra) ke-31 yang digelar pada 27-30 November 2020 di Aula Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Ciputat Timur. Mereka adalah Wahyu Aditya sebagai Ketua Dewan Putra, Intan Nuraulia Firdaus (Ketua Dewan Putri), Zainul Achmad (Sekretaris Putra), Annisa (Sekretaris Putri), Hadid Aulia (Bendahara Putra), Siti Auliah (Bendahara Putri), Lezi Aulia (Pemangku Adat Putra) dan Zulfatunnasuroh (Pemangku Adat Putri).
Selain pengurus inti, juga terdapat empat pengurus bidang, yakni Pendidikan dan Latihan (Koordinator Cindy Tri Wahyuning), Sosial-Budaya dan Agama (Koordinator Tiara S), Komunikasi dan Informasi (Koordinator Annisa Nabilah R), dan Kesejahteraan Warga Racana (Koordinator Muslim).
Seusai pengukuhan, acara dilanjutkan dengan serah terima jabatan dari pengurus lama kepada pengurus baru. Dalam hal ini pengurus lama periode 2020 diwakili Ketua Racana Putra Fahmi Fathurrohman dan Ketua Racana Putri Ida Rosiana serta Pemangku Adat Putra Aang Firdaus dan Pemangku Adat Putri Nadya.
Nanang Syaikhu dalam sambutannya menyampaian ucapan selamat kepada pengurus baru yang dilantik. Ia berharap pengurus baru dapat menjalankan tugasnya dalam satu periode ke depan dengan baik meski diprediksi masih masa korona.
Oleh karena itu, Nanang minta pengurus baru banyak belajar kepada pengurus lama yang telah menuai sukses menjalankan program kerja di masa korona.
“Yang penting asal ada inovasi dan kreativitas saja. Insya Allah program akan tetap berjalan,” katanya.
Nanang juga mengatakan, pengurus baru harus bijak dan perlu memelihara tradisi. Misalnya jika ada program lama yang baik dapat dipertahankan dan jika ada inovasi baru dapat dikembangkan.
“Ini namanya al-muhafadhatu ‘ala qadimishshalih wal akhdzu bi al-jadidi al-ashlah, yakni memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik,” ungkap Ketua Forum Pembina Pramuka Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia itu. (ns)