Pengabdian di Negeri Ginseng, Tiga Mahasiswi KKN Internasional UIN Jakarta Bagikan Ilmu Keagamaan Islam
Ciputat, Berita UIN Online - Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) UIN Jakarta kembali meluluskan tiga mahasiswi untuk melakukan kuliah kerja nyata (KKN) Internasional di negeri Ginseng, Daegu, pada bulan Agustus 2024 mendatang.
Koordinator KKN UIN Jakarta, Kaula Fahmi, M.Hum., mengungkapkan bahwa program kerja (proker) KKN Internasional Korea Selatan bersinggungan dengan keagamaan Islam. “Lokasi jelasnya berada di masjid,” ujar Kaula Fahmi saat diwawancarai di ruang PPM UIN Jakarta, Senin (10/06/2024).
KKN Internasional UIN Jakarta memiliki proker yang beragam berdasarkan negara tujuan. Misalnya berfokus pada pendidikan di sekolah dan berfokus pada keagamaan seperti mengajar membaca Al-Qur’an. Diketahui program KKN Internasional yang berorientasi keagamaan dilaksanakan di Korea Selatan, Jepang, dan Hongkong.
Tiga mahasiswi yang mengikuti KKN Internasional di Korea Selatan tahun ini di antaranya Layyuna Arinal Haque dari Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Nadine Theophania Bong dari Prodi Pendidikan Anak Usia Dini, dan Putri Mulyani Chaniago dari Prodi Ilmu Hubungan Internasional.
Salah satu peserta KKN Internasional Korea Selatan 2024, Putri Mulyani Chaniago, menyampaikan dua proker unggulan yang sedang digagas. “Pertama ada seminar pengasuhan anak usia dini, kedua ada festival islami,” ujar Putri saat diwawancarai via WhatsApp, Jumat (14/06/2024).
Seminar pengasuhan anak usia dini ditujukan kepada ibu-ibu agar mereka lebih memahami pentingnya pendidikan anak usia dini. Adapun festival islami dikhususkan kepada anak-anak yang akan diajarkan cara berdakwah yang baik khususnya di negara dengan populasi muslim minoritas.
Selain proker unggulan, Putri juga menyampaikan adanya proker lain seperti membagikan keterampilan puisi, mengaji dengan tartil, tajwid, mengajar fikih dasar, dan fikih kewanitaan. Di akhir proker tersebut, akan dilakukan perlombaan dan pentas seni sebelum penutupan festival islami.
Untuk menunjang keberhasilan proker KKN Internasional Korea Selatan, berbagai persiapan yang telah dilakukan di antaranya mengkaji lebih dalam terkait ilmu keagamaan yang akan dibagikan di Korea Selatan. “Kita juga harus belajar lagi referensi dan sumber-sumber yang benar dan sesuai sebelum mengajar,” ucap Putri.
Selain persiapan dari segi biaya, persiapan dari segi pemberkasan juga mulai dilakukan seperti pembuatan visa, paspor, jurnal, dan proposal. Selain itu, Putri menceritakan bahwa tim KKN Internasional Korea Selatan mulai berdiskusi dengan kakak tingkat tahun sebelumnya yang juga menjalankan KKN di Korea Selatan.
Putri berharap peserta perempuan KKN Internasional Korea Selatan bisa membawa nama baik UIN Jakarta.
(Nala Zakina Zuhaida/ Fauziah Muslimah/ Noeni Indah Sulistiyani)