Peneliti UIN Jakarta dan BRIN Kaji Dampak Pembangunan IKN Bagi Kehidupan Nelayan Lokal

Peneliti UIN Jakarta dan BRIN Kaji Dampak Pembangunan IKN Bagi Kehidupan Nelayan Lokal

Kalimantan Timur, Berita UIN Online—Tim peneliti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi melakukan penelitian di Ibu Kota Nusantara (IKN) sepanjang hampir dua pekan. Riset yang terfokus di kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ini, dilakukan untuk melihat dampak pembangunan IKN terhadap kehidupan nelayan tradisional di Pantai Jenebora, Kalimantan Timur.

Dari UIN Jakarta, tim peneliti dipimpinan Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora Prof. Jajang Jahroni M.A., Ph.D. Adapun dari BRIN, tim peneliti diketuai Dr. Ery Soedewo, M.Hum. Para peneliti secara kolaboratif menggali sejauhmana perubahan dialami oleh para nelayan menyusul proyek pembangunan tersebut.

“Kami ingin memahami bagaimana pembangunan IKN mempengaruhi nelayan tradisional di Jenebora. Ini adalah perubahan besar yang perlu diteliti secara mendalam,” kata Jajang yang meraih doktor bidang antropologi dari Boston University dalam keterangannya, Senin (15/7/2024).

Selama sepuluh hari di lapangan, tim peneliti yakni Mu’min Roup dosen Fakultas Syariah dah Hukum (FSH), Mauidlotun Nisa’ dan Endi Aulia Garadian dosen Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), serta Tati Rohayati peneliti Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta melakukan wawancara dengan berbagai pihak, termasuk para nelayan, tokoh agama, tokoh adat, Lurah Jenebora, Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), serta otorita IKN di Balikpapan.

Dalam risetnya, kehadiran IKN dan pembangunan di sekitarnya ternyata kurang mendapat reaksi positif dari para nelayan di sana. Usman, seorang nelayan setempat, menyatakan kekhawatirannya bahwa, “Dulu kami bebas mencari ikan di laut, tapi sekarang banyak area yang ditutup karena pembangunan. Hasil tangkapan kami menurun drastis,” katanya.

Mengatasi persoalan tersebut, pemerintah setempat sudah mengambil langkah-langkah mitigasi bagi para nelayan. Kepala Dinas Perikanan Penajam Paser Utara (PPU), Rozihan Asward, misalnya turut menjelaskan upaya yang dilakukan untuk membantu nelayan.

“Kami memberikan pelatihan dan bantuan kepada nelayan agar mereka bisa beradaptasi dengan perubahan. Infrastruktur yang lebih baik juga diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi mereka,” ungkapnya.

Dr. Drs. Conrita Ermanto, M.Si, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara Republik Indonesia (RI) saat ditemui di kantornya mengungkapkan optimismenya terhadap pembangunan IKN.

“Kita optimis, kami di Otorita IKN setiap hari terus memantau perkembangan pembangunan IKN, para pekerja terus bergantian karena ada tiga sift, targetnya pembangunan ini sampai 2045, nanti di 17 Agustus ini akan dilakukan upacara, namanya upacara transisi bertema Jangan Lupakan Jakarta, Selamat Datang Otorita IKN” terangnya penuh semangat.

Sementara itu, Jajang berharap hasil penelitian yang dikerjakan bersama tim menjadi basis kebijakan yang lebih baik bagi pemerintah, terutama bagi para nelayan yang merasakan dampak dari pembangunan IKN.

Jajang juga mengungkapkan harapannya untuk UIN Jakarta terutama Kementerian Agama (Kemenag), “Kami berharap Kemenag dapat mengadopsi langkah-langkah seperti yang dilakukan Universitas Gunadarma yang tengah membangun di kawasan Ibu Kota Nusantara, sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam perkembangan IKN dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya. (Tati R./Kontributor)

WhatsApp Image 2024-07-15 at 08.23.00 (1)WhatsApp Image 2024-07-15 at 08.21.22WhatsApp Image 2024-07-15 at 08.21.38