Peneliti Halal Science Center, Chulalongkorn University, Kunjungi UIN Jakarta

Peneliti Halal Science Center, Chulalongkorn University, Kunjungi UIN Jakarta

Gedung Rektorat, BERITA UIN OnlinePimpinan dan peneliti Halal Science Center, Chulalongkorn University of Thailand melakukan kunjungan langsung ke UIN Jakarta, Kamis (7/9/2023). Kunjungan dilakukan sebagai tindak lanjut penandatanganan MoU secara desk to desk antara Halal Science Center, Chulalongkorn University, dan UIN Jakarta.

Kunjungan dipimpin Direktur Halal Science Center Profesor Winai Dahlan didampingi dua orang peneliti lembaga tersebut. Ketiganya diterima langsung para pimpinan rektorat dan fakultas UIN Jakarta.

Diantaranya, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Prof. Ali Munhanif Ph.D, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Prof. Muhammad Maksum, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Prof. Zilhadia, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Dr. dr. Erike Anggraini Suwarsono dan drg. Laifa Annisa Hendarmin Ph.D. Turut menyambut juga para peneliti Molecular Diagnostic Research Center Fakultas Kedokteran dan pengurus Lembaga Pemeriksa Halal UIN Jakarta.

Dalam sambutannya, Profesor Winai mengungkapkan kunjungannya ke UIN Jakarta dilakukan sebagai bagian tindak lanjut penandatanganan MoU antara Halal Science Center dan UIN Jakarta. “Kolaborasi lintas disiplin antara para peneliti Muslim pada berbagai bidang seperti syariah, kesehatan, dan teknologi adalah hal penting,” ujarnya.

Untuk itu, Profesor Winai mengungkapkan apresiasi atas kesediaan UIN Jakarta menjadi lembaga yang kini dipimpinnnya. Seturut itu, ia mengundang kolaborasi penelitian, publikasi, kunjungan profesor/peneliti/dosen, atau mahasiswa dari UIN Jakarta untuk melakukan intership penelitian di HSC.

 

 

Profesor Mailia Dina Husni Rahiem, Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional UIN Jakarta sendiri menambahkan, Halal Science Center Chulalongkorn University merupakan salah satu pusat penelitian halal pertama di dunia asal Thailand. Ini dimungkinkan karena Thailand merupakan negara yang telah sejak lama melihat potensi produksi makanan halal di dunia.

Merujuk kunjungannya ke Halal Science Center beberapa waktu lalu, ia melihat keseriusan Halal Science Center melakukan riset dengan membangun beberapa laboratorium, terutama di kota Bangkok dan Chiangmai. Salah satu peneliti yang ikut dalam rombongan Dr. Nazwa adalah pengembang riset dan produk Habbatussaudah menjadi suplemen kesehatan dan bahan kosmetik.

Laboratorium Halal Science Center sendiri dilengkapi peralatan modern yang mahal. Diantaranya alat pendeteksi halal menggunakan partikel terkecil DNA (halal tracing) dan nano technologi.

Menurut Profesor Maila, kesediaan Halal Science Center menjadi mitra memberi peluang luar biasa bagi dosen dan mahasiswa UIN Jakarta. Diantaranya untuk meneliti, menggunakan fasilitas lab mereka yang canggih, dan mendatangkan peneliti halal untuk mengajar di kampus dan berbagai kesempatan lainnya.

Ini termasuk bekerjasama dalam penjaminan halal produksi industri dan juga dalam memproduksi berbagai produk makanan, obat dan kosmetik halal. “Mari kita sambut tawaran ini. Bapak dan ibu yang berniat bekerjasama, PLKI siap menjadi narahubungnya,” paparnya.

 

Profesor Winai: Cucu KH Ahmad Dahlan

Dalam kunjungan tersebut, Profesor Winai juga mengungkapkan profil dirinya sendiri. Kendati ia merupakan professor berkewarganegaraan Thailand, namun ia menuturkan bahwa dalam dirinya mengalir darah seorang Indonesia.

Darah Indonesia mengalir dari ayahnya, Irfan Dahlan. Dan, Irfan Dahlan atau Erfan Ahmad Dahlan bukan orang sembarangan. Ia merupakan putera seorang pemuka agama asal Indonesia, KH Ahmad Dahlan, pendiri organisasi persyarikatan Muhammadiyah.

Selepas tugas belajar di Isha’at Islam College, Lahore, Pakistan, Irfan Dahlan pergi ke Thailand. Putera keempat Kyai Ahmad Dahlan ini menginjakan kaki untuk pertama kali di negeri Gajah Putih sekira tahun 1930-an. Ia melakukan tugas syiar Islam di kawasan Pattani, Thailand Selatan.

Namun dalam perjalanan dakwahnya, Irfan bertemu Haji Sukaimi, seorang Imam Masjid Jawa. Oleh imam ini, Erfan dijodohkan dengan puterinya, Zahrah. Hasil pernikahan Irfan-Zahrah lahir 10 putera puteri, salah satunya Winai Dahlan.

Irfan Dahlan sendiri dikenang masyarakat Muslim Thailand sebagai pendakwah Islam cukup penting di negara ini. Dengan demikian, selain cucu KH Ahmad Dahlan, Winai merupakan keturunan putera pendakwah Islam terkemuka di Thailand. (Mailad DHR/ZM)