Pemerintah Jepang Beri Penghargaan untuk Dr. Saiful Umam
Gedung Rektorat, BERITA UIN Online— Pemerintah Jepang menganugerahkan Penghargaan Duta Besar Jepang Periode 2021 (Reiwa 3) kepada Dosen sekaligus Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Jakarta, Dr. Saiful Umam. Ia dinilai berperan penting dalam memperkuat hubungan Jepang-Indonesia sekaligus berkontribusi besar bagi penguatan nilai-nilai toleransi di kalangan masyarakat Muslim Indonesia.
Penghargaan disampaikan langsung Duta Besar Jepang untuk Indonesia YM Kanasugi Kenji di Rumah Dinas Duta Besar Jepang di Indonesia, Rabu (15/6/2022). Selain dihadiri para pejabat Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, penyampaian penghargaan dihadiri para kolega Saiful dari UIN Jakarta seperti Guru Besar dan Rektor UIN Jakarta periode 1998-2006 Prof. Dr. Azyumardi Azra, Dewan Penasihat PPIM UIN Jarta Prof. Dr. Jamhari, Direktur Eksekutif PPIM UIN Jakarta Prof. Dr. Ismatu Ropi, Direktur Riset PPIM UIN Jakarta Dr. Didin Syafruddin, dan lainnya.
Dalam sambutannya, Duta Besar Kanasugi mengungkapkan, anugerah penghargaan diberikan atas kiprah Saiful yang dinilai mampu memperkuat hubungan antara Jepang dan Indonesia. Selain itu, anugerah diberikan atas peranan Saiful dalam memperkuat toleransi di kalangan masyarakat Muslim Indonesia.
Kontribusi demikian dilakukan Saiful terutama saat memimpin Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta melalui sejumlah program penguatan hubungan kedua negara dan proyek penguatan toleransi. Diantaranya, program kunjungan lebih dari 160 orang pengasuh dan guru-guru pesantren dan madrasah ke Jepang, program pertukaran mahasiswa dan pemuda, dan sejumlah riset penting yang menjadi dasar penguatan toleransi sekaligus menangkal kekerasan dan ekstremisme.
Program-program ini dinilai sangat penting karena memungkinkan terciptanya sikap saling terbuka dan belajar antara masyarakat Indonesia dan Jepang sendiri. Para pengasuh dan guru-guru pesantren misalnya bisa mempelajari sisi positif kualitas pendidikan dan kedisiplinan untuk diterapkan di lembaga pendidikan mereka. Begitu juga masyarakat Jepang bisa lebih mengenal tentang budaya dan masyarakat Indonesia.
“Kami sangat mengapreasiasi atas kontribusi yang diberikan Pak Saiful Umam yang telah bekerja keras memperkuat hubungan antara Jepang dan Indonesia, masyarakat Muslim Indonesia dan masyarakat Jepang,” katanya.
Lebih jauh, Duta Besar Kanasugi menilai, kontribusi seperti dilakukan Saiful berperan penting dalam memperkuat kemitraan strategis antara Jepang dan Indonesia di masa mendatang. Sebagai negara dengan masyarakat Muslim terbanyak di dunia, Jepang berharap kerjasama ke depan bisa dilakukan dengan lebih erat bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat, stabilitas sosial, dan penguatan demokrasi.
Menanggapi atas anugerah yang didapatnya, Saiful menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada Pemerintah dan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia. “Terima kasih dan apresiasi kami sampaikan atas anugerah Penghargaan Kedutaan Besar Jepang ini. Semoga ini terus memperkuat komitmen kami untuk turut memperkuat hubungan antar kedua negara maupun penumbuhan budaya toleransi,” katanya.
Saiful menambahkan, penghargaan yang diterima idealnya merupakan penghargaan bagi UIN Jakarta, PPIM, maupun para kolega yang terlibat selama ia menjadi Direktur Eksekutif PPIM. Sebab melalui dukungan banyak pihak, program kerjasama berupa pengiriman para pengasuh dan guru-guru pesantren dan madrasah ke Jepang, program pertukaran mahasiswa dan pemuda, serta riset-riset dalam menangkal kecenderungan ekstremisme bisa dilakukan.
Diketahui, sebelum diangkat menjadi Dekan FAH, Saiful merupakan Direktur Eksekutif PPIM UIN Jakarta. Sejumlah program strategis dilakukan di masa kepemimpinannya seperti program kunjungan pengasuh dan guru pesantren atau madrasah ke Jepang, program pertukaran pemuda dan pelajar ke Jepang, maupun program riset Convey.
Program pertama berhasil mengirim lebih dari 160 pengasuh dan guru-guru pesantren untuk belajar pengelolaan lembaga pendidikan. Program kedua direalisasikan dengan pengiriman lebih dari 200 santri-pelajar untuk belajar tentang masyarakat dan kebudayaan Jepang. Sedang pada program Riset Convey, berbagai riset tentang kehidupan keagamaan berhasil direalisasikan.
Atas keberhasilan yang diraihnya, para kolega Saiful turut mengucapkan selamat. Profesor Azra menilai penghargaan itu sangat pantas diterima Saiful atas keberhasilannya memperkuat komunikasi yang lebih erat antara Jepang dan Indonesia. “Kerjasama Indonesia-Jepang perlu terus diperkuat karena kedua negara ini menjadi faktor stabilitas di kawasan Asia Pasifik,” imbuhnya.
Apresiasi yang sama disampaikan Prof. Ismatu Ropi. Menurutnya, penghargaan ini membuktikan apresiasi masyarakat dan Pemerintah Jepang atas setiap ikhtiar komunikasi dalam membangun kedekatan masyarakat Muslim Indonesia dan Jepang. “Mudah-mudahan jadi kontribusi yang baik untuk hubungan Muslim Indonesia dan masyarakat Jepang, antara pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang,” tambahnya.
Sementara itu, Prof. Jamhari mengatakan, berbagai program yang dilaksanakan di masa kepemimpinan Saiful cukup berpengaruh positif terhadap masyarakat kedua negara. Program kunjungan pengasuh dan guru-guru pesantren misalnya memberikan motivasi dalam penguatan kualitas pendidikan di lembaga pendidikan pesantren dan madrasah. Begitu juga berbagai riset pada Program Convey menyediakan temuan penting yang menjadi dasar Pemerintah Indonesia merumuskan kebijakan kehidupan keagamaan lebih baik.
“Ke depan semoga dengan penghargaan ini hubungan Indonesia dan Jepang akan lebih baik lagi. Terutama dalam bidang pendidikan, kemajuan ilmu pengetahuan, maupun peningkatan toleransi dan perdamaian dunia,” harapnya. (zm)