Pembekalan KKN UIN Jakarta 2024: Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa Melalui Film Dokumenter

Pembekalan KKN UIN Jakarta 2024: Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa Melalui Film Dokumenter

Ruang Diorama, Berita UIN Online- Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) UIN Jakarta menggelar lokakarya ‘Pembuatan Film Dokumenter’ yang berlangsung di ruang diorama, pada Selasa (28/05/2024). Pembekalan ini diikuti oleh setiap ketua kuliah kerja nyata (KKN) reguler UIN Jakarta kelompok 1-114. Adapun pembekalan KKN reguler untuk kelompok 115-227 dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 31 Mei 2024.

“Ketua dari setiap anggota KKN akan diberi pembekalan terkait pembuatan film dokumenter oleh para narasumber,” ucap Ketua PPM, Rina Farida, M.Si., dalam sambutannya. Rina juga berpesan kepada setiap ketua KKN nantinya mampu menjadi penengah dalam penyesuaian karakter setiap anggota kelompok. Rina menyampaikan bahwa mahasiswa KKN harus menjaga nilai keislaman, kebangsaan, dan menjaga akhlak ketika terjun di masyarakat.

Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Jakarta, Prof. Ali Munhanif, M.A, Ph.D., menyambut hangat sekaligus membuka lokakarya pembekalan KKN ini. Menurutnya, peserta KKN harus mampu mengobservasi variasi kehidupan desa yang menjadi tempat pengabdian dalam bentuk pengemasan konten digital yang baik. “Mengabadikan konten dan membagikannya melalui media sosial itu penting sebagai bentuk penyampaian informasi,” ucapnya.

Narasumber pertama, Ibnu Hayyan., menyampaikan materi tentang media sosial dan pembuatan konten berjudul ‘Hidup di Dunia Maya’. Menurutnya, setiap desa memiliki nilai konten yang bisa diulik terkait tokoh masyarakatnya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat tersebut, atau keunikan lainya. “Buatlah konten sesuai ciri khas desa,” ungkapnya.

Alur pembuatan konten meliputi 4 hal di antaranya, latihan, menulis, gali ide, dan koreksi. Menurut Ibnu, menulis perlu dipaksa agar terlatih dan harus dibiasakan menggali ide dalam membuat konten. Ibnu juga menyampaikan bahwa setelah konten yang sudah dibuat, perlu dikoreksi kembali agar tidak ada pihak yang tersinggung atau hal yang tidak diinginkan lainnya. Adapun batasan konten terbagi menjadi tiga, di antaranya logika, etika, dan estetika.

Narasumber kedua, Muhammad Masrur Irsyadi, menyampaikan materi ‘Skrip Dokumenter: Setiap Peristiwa Punya Sisi Menarik’. Menurutnya, prinsip penulisan skrip dokumenter yaitu buat cerita yang menarik, temukan fakta di lapangan, riset subjek cerita, buat proposal ceritamu, buat rancangan blueprint pelaksanaan, buat cerita komitmen dan pesan cerita, buat 10 detik pertama adalah kunci (menarik tidaknya sebuah video), dan lainnya.

Sejalan dengan Al-Kautsar Anhar sebagai narasumber ketiga menyampaikan materi terkait ‘Produksi Video Dokumenter’. Menurutnya, video dokumenter bersumber dari kenyataan yang menjadi pembeda dengan video fiksi. Unsur dan langkah produksi di antaranya: durasi dan format video dokumenter, tahapan utama proses produksi video, penulisan naskah, elemen dasar, dan video editing.

Usai pemaparan narasumber, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab mahasiswa kepada narasumber. Kegiatan ini dijeda dengan ishoma (istirahat, sholat, dan makan) kemudian dilanjutkan dengan kegiatan membuat papan cerita (storyboard) terkait materi yang sudah disampaikan kemudian dikoreksi secara langsung oleh narasumber.

(Nala Zakina Z./ Fauziah M./Noeni Indah S.)