Pelajari Manajemen Bencana, Dua Mahasiswi Fikes UIN Jakarta Dikirim ke Jepang

Pelajari Manajemen Bencana, Dua Mahasiswi Fikes UIN Jakarta Dikirim ke Jepang

Gedung Rektorat, Berita UIN Online— Dua mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamalia Nur Aghnia dan Alfiah Roua Al Multazam, berkesempatan belajar lebih dalam tentang manajemen bencana ke negeri Jepang. Keduanya dikirim Fikes UIN Jakarta untuk belajar langsung di Tohoku University, Jepang, melalui International Student Mobility Program.

Kamalia, mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat, mempelajari Disaster Public Health di bawah bimbingan Profesor Kuriyama, sedang Alfiah mempelajari Internasional Cooperation for Disaster Medicine di bawah bimbingan Profesor Shinichi Egawa M.D., Ph.D., FACS. Proses belajar keduanya berlangsung selama dua pekan, mulai pertengahan hingga akhir Mei 2024 lalu.

Dalam kegiatannnya, kedua mahasiswi mengawalinya dengan perkenalan lingkungan belajar masing-masing dari International Exchange Office, School of Medicine Seiryo Campus, Tohoku University. Melalui kegiatan ini, keduanya mendapat bekal pengetahuan tentang lingkungan belajar di perguruan tinggi tujuan.

Selain itu, para mahasiswi yang ditugaskan melakukan presentasi tentang profil Fakultas Ilmu Kesehatan maupun UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Aobayama Campus. Presentasi mereka memungkinkan para pengajar maupun pelajar Jepang yang menjadi mitra belajar keduanya mengenali lebih jauh tentang Fikes dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berbagai kegiatan juga mengisi kegiatan kedua mahasiswi selama mengikuti Internasional Student Mobility Program. Diantaranya perkuliahan, Focud Grup Discussion, Field Trip, maupun presentasi.  Beberapa topik perkuliahan yang didapatkan diantaranya World life expectation and public health, Japan disaster management oleh Prof. Hiroyuki, MD, Ph.D dan Park Hyejeong, Ph,D., RN serta Human security global oleh Prof. Nakamura.

Selama di Tohoku University, mahasiswa juga mengunjungi perpustakaan untuk mendapatkan berbagai referensi yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas, belajar tentang Disaster Management Risk by Developing Evacuation Center and Using Road Map for Civiliant. Selain dari Indonesia, peserta student mobility juga berasal dari Mesir, Meksiko, Perancis, dan juga Jepang.

Terkait manajemen kebencanaan, kedua mahasiswi mempelajari berbagai aspek kebencanaan, termasuk kebersihaan lingkungan dan toilet pada masa bencana. Topik ini sangat penting untuk pencegahan penyakit menular selama bencana.  Mahasiswa juga melakukan fokus grup dengan rumah sakit palang merah.

Selain perkuliahan, kedua mahasiswi melakukan kunjungan ke Eartquake Disaster Counter Measure Expo, International Cooperation Disaster Medicine, Natori Shinsai (Earthquake Disaster) Memorial Park dan juga Natory City Eartquake Reconstruction Tradition Center. Kegiatan student mobility ini diakhiri dengan farewell party dengan Dekan Fakultas Kedokteran Tohoku University, Naoto Ishii, M.D., Ph.D.

Terpisah, Dekan Fikes Prof. Dr, apt. Zilhadia, M.Si. mengapresiasi kedua mahasiswi peserta Internasional Student Mobility Program ke Jepang. Terlebih kedua mahasiswi belajar pada topiki spesifik manajemen bencana di negara yang dikenal memiliki manajemen penanganan bencana yang cukup baik.

“Pengalaman belajar mereka tentang bencana juga menjadi pengayaan wawasan para mahasiswa kita untuk lebih aware tentang kajian kebencanaan,” ungkapnya.

Profesor Zilhadia menuturkan, pimpinan universitas maupun fakultas sangat mendukung international student mobility program tersebut. Program ini sejalan dengan ikhtiar Fikes dalam meningkatkan wawasan internasional para mahasiswa, mendukung tercapainya internasionalisasi kampus, dan mendukung akreditasi baik nasional maupun internasional yang saat ini tengah disiapkan oleh Fikes.

Senada dengan apresiasi Profesor Zilhadia, penanggung jawab Program Student Mobility sekaligus dosen Fikes UIN Jakarta, Fajar Ariyanti Ph.D, mengatakan kedua topik yang dipelajari oleh mahasiswa tersebut sangat relevan dengan kebutuhan Indonesia saat ini. “Indonesia sebagai salah satu negara yang sering mengalami bencana alam, sehingga tenaga kesehatan harus mempunyai bekal yang cukup dalam manajemen bencana,” ungkapnya.

Tohoku University sendiri, lanjutnya, dikenal sebagai salah satu  universitas terbaik di Jepang. Kampus yang berlokasi di Sendai ini dikenal memiliki pengalaman dalam pembelajaran manajemen bencana.

Terakhir, Kamalia Nur Aghnia dan Alfiah Roua Al Multazam mengungkapkan, kesempatan mereka belajar melalui International Student Mobility Program ke Tohoku University menyediakan pengalaman yang sangat beharga. Bahkan topik kebencanaan yang jadi fokus pembelajaran dinilai keduanya meningkatkan perspektif global mereka, khususnya tentang kebencanaan.

“Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan maupun Rektor UIN Syarif Hidayatullah atas kesempatan baik yang telah diberikan dan berharap kegiatan International Student Mobility ini terus diadakan di tahun-tahun mendatang,” imbuh Kamalia. (Kontributor/Editor Fauziah Muslimah)