Pegiat Filantropi UIN Jakarta Hadiri Pertemuan Filantropi Muslim Dunia
Jakarta, BERITA UIN Online— Profesor UIN Jakarta sekaligus Pegiat Filantropi UIN Jakarta, Prof. Dr. Amelia Fauzia MA, turut menghadiri Muslim Philanthropy Summit dunia di Roma, Italia. Kegiatan summit sendiri menyediakan ruang diskusi bagi para pegiat filantropi atas gerakan filantropi Islam terkini, tantangan ke depan, dan apa yang harus dilakukan untuk menjawab solusi-solusi kemanusiaan, terutama dari sisi antar iman.
Demikian rilis tertulis yang diterima BERITA UIN Online, Jumat (4/11/2022). Profesor Amelia mengungkapkan rasa bangganya bisa bertemu banyak pegiat filantropi dunia, terutama pegiat filantropi Muslim, sehingga bisa menarik banyak pelajaran dari kiprah masing mereka.
“Sungguh menakjubkan bertemu dengan para pemimpin dari berbagai filantropi Muslim, belajar dari diskusi yang mendalam dan kaya dengan mereka, dan untuk mempelajari karya dan visi mereka. Ini sangat berharga untuk studi kami tentang aktor kemanusiaan” ungkap Prof. Amel
Profesor Amelia menuturkan, Muslim Philanthropy Summit sendiri merupakan bagian dari kongres filantropi global bertajuk The Faith and Philanthropy Summit yang dihadiri para pegiat filantropi dunia lintas agama di Roma-Italia, Jumat-Sabtu (14-15/10/2022) lalu. Sedang Muslim Philanthropy Summit dihadiri pada delegasi pegiat filantropi dunia Islam, termasuk Profesor Amelia sendiri.
Sementara itu, kongres The Faith and Philanthropy Summit ini diinisiasi John McCaffrey dari The Galileo Foundation, World Congress of Muslim Philanthropists dan Indiana University Lilly Family School of Philanthropy. Sesuai topiknya, kongres dilakukan untuk membangun sinergi agama dan filantropi dalam mengakselerasi pembangunan nilai-nilai kemanusiaan.
Kongres yang digelar untuk kali pertama dalam sejarah filantropi dunia ini diisi sejumlah kegiatan. Salah satunya peluncuran program dana keluarga manusia The Human Family Fund yang akan menyediakan pembiayaan proyek kemitraan antar agama dalam membangun kesetaraan saudara seiman yang paling terpinggirkan di dunia.
Dana The Human Family Fund diluncurkan sebagai hasil kemitraan pemimpin Gereja Katolik sekaligus kepala Negara Kota Vatikan, Paus Fransiskus, dengan sejumlah pihak. Diantaranya Vatikan Global Compact on Education, World Congress of Muslim Philanthropists and Jewish Funders Network, dan Perusahaan Investasi dan Perbankan UBS.
Peluncuran dana kemanusiaan sendiri meraih dukungan banyak para filantropis dunia. Peluncurannya juga menjadi momen berharga dalam konteks dunia dimana masih banyak fobia agama, ekstremisme agama, dan minimnya kolaborasi dalam kebaikan.
Paus Fransiskus sendiri sendiri berharap kongres filantropi dunia bisa mengilhami kemitraan filantropi lintas agama. Kemitraan ini diharapkannya untuk mengatasi berbagai tantangan krusial masyarakat global di sektor pendidikan, kesehatan, dan pelayanan bagi kemanusiaan.
Sementara itu, tergabung dalam delegasi pegiat filantropi dunia Islam, Ketua Program Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam (MSKI) pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta ini turut banyak menghadiri sharing session dengan para pegiat filantropi Muslim lain atas pengalaman mereka. Ia juga turut terlibat dalam diskusi dengan memperkenalkan filantropi Islam Indonesia dan keberadaan lembaga Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta.
Diketahui, STF UIN Jakarta didirikan Profesor Amelia bersama sejumlah koleganya di UIN Jakarta dengan dukungan pimpinan kampus sendiri. Sejak didirikan, lembaga filantropi ini bergerak menghimpunkan donasi publik untuk kembali disalurkan menjadi program beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa, pemberdayaan perempuan, hingga beasiswa pelajar di wilayah bekas konflik.
Selain itu, lembaga STF UIN Jakarta juga menginisiasi riset filantropi di berbagai kawasan di Indonesia. Terakhir, riset STF UIN Jakarta yang melibatkan peneliti kenamaan seperti Profesor Minako Sakai dan Profesor Felix Tan dari UNSW Canberra Australia diterbikan Palgrave Macmillan (2022) menjadi buku berjudul ‘Women Entrepreneurs and Business Empowerment in Muslim Countries’.
Secara pribadi, Profesor Amelia menuturkan, ketertarikan meneliti dan terlibat dalam proyek filantropi di Indonesia berlangsung sejak tahun 2001. Dalam catatan BERITA UIN Online, bukti ketertarikan ini bisa dilihat dari riset doktoralnya 'Faith and The State: A History of Islamic Philanthropy in Indonesia' yang merekam perkembangan filantropi sejak era kolonial Barat hingga Indonesia kontemporer.
“Saya memulai perjalanan saya di filantropi sejak tahun 2001. Saya senang melihat pertumbuhan filantropi Muslim dan jaringannya, sejak awal abad 21 hingga saat ini. Tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia," paparnya.
Terkait filantropi di Indonesia sendiri, Profesor Amelia mengungkapkan, UIN Jakarta telah berperan besar mendorongnya dengan memberikan dukungan bagi STF UIN Jakarta. “UIN Jakarta melalui Social Trust Fund merupakan salah satu aktor pergerakan (filantropi, red.) di Indonesia. Sedangkan Kongres Dunia Filantropis Muslim berada di level global,” terangnya. (tr/zm)