Pastikan Berjalan Tertib, Tim Vaksinasi UIN Jakarta Lakukan Simulasi

Pastikan Berjalan Tertib, Tim Vaksinasi UIN Jakarta Lakukan Simulasi

Ciputat, BERITA UIN Online-- Untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi dosen UIN Jakarta berjalan dengan tertib, Tim Vaksinasi UIN Jakarta melakukan simulasi di Gedung Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UIN Jakarta pada Jumat, (5/3/2021).

Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian (AUK) Kastolan SPd MSi yang memimpin simulasi menyebutkan, semula dosen yang sudah mendaftar sebanyak 1129 dosen. Setelah dilakukan verifikasi, didapati 900 dosen yang NIKnya valid sesuai dengan data di Kemenkes dan Kemendagri.

“Dengan demikian, dari jadwal tiga hari (Sabtu-Senin, 6-8 Maret) bisa kita atur perhari untuk 300 dosen, dan ini hanya untuk dosen, bukan keluarga dosen,” ujar Kastolan.

Kastolan menginformasikan, bagi dosen yang data NIKnya salah atau dosen (PNS/DT/DTT/DTK) yang belum daftar vaksinasi Covid-19, dapat memperbaiki NIK dan mendaftar vaksinasi dengan mengisi google form link berikut: http://bit.ly/vaksinuin.

“Kami tunggu sampai Sabtu 6 Maret 2021, agar segera bisa dijadwalkan vaksinasi di UIN Jakarta,” imbuhnya.

Simulasi yang dilakukan di lobby lantai dasar FK dan FIKES itu disaksikan Dekan Fakultas Kedokteran dr Hari Hendarto PhD SpPD-KEMD, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Dr apt Zilhadia MSi, sejumlah pejabat FK dan FIKES, dan sejumlah anggota Tim Vaksinasi UIN Jakarta.

Kastolan menjelaskan, ada empat meja atau tempat untuk proses pemberian vaksinasi Covid-19 untuk dosen UIN Jakarta ini.

“Proses vaksinasi dimulai dari Meja 1 yang berada di lobby Gedung FK dan FIKES,” terangnya.

Di Meja 1 ini, lanjutnya, peserta vaksinasi diminta untuk menunjukkan identitas diri (KTP) kepada petugas yang akan memverifikasi NIK dosen melalui KTP yang mereka bawa. Jika sudah valid, mereka diarahkan ke Meja 2 di lantai dua Gedung FK dan FIKES melalui tangga untuk dilakukan skrining.

“Untuk menuju Meja 2 di lantai 2, peserta sengaja kita arahkan naik melalui tangga tidak dengan lift untuk mengetahui kondisi fisiknya yang bisa menjadi pertimbangan untuk divaksin atau tidak,” imbuhnya.

Ditambahkannya, untuk mempercepat proses skrining, peserta dapat mengunduh format skrining sebelum vaksinasi melalui http://bit.ly/formvaksinuin agar bisa dipelajari dan diisi oleh peserta sejak dari rumah.

“Dengan format ini, peserta bisa melakukan self screening, sehingga bisa menapis diri boleh divaksin atau tidaknya, jangan sampai ketika sudah datang, ternyata tidak bisa divaksin,” tegasnya.

Setelah melewati skrining di lantai 2, Kastolan melanjutkan, peserta diarahkan ke Meja 3 dan Meja 4 di lantai 5 dengan menggunakan lift yang diatur oleh petugas.

“Di Meja 3 peserta disuntik Vaksin Covid-19, setelah itu peserta diarahkan ke Meja 4 yang menjadi tempat observasi pasca imunisasi selama 30 menit untuk mengidentifikasi jika ada gejala klinis,” tuturnya.

Setelah proses vaksinasi, sambungnya, peserta mendapatkan kartu vaksinasi dan diingatkan untuk suntik vaksin kembali setelah 14 hari kemudian.

“Setelah vaksinasi dosen, kita akan jadwalkan untuk vaksinasi Tenaga Kependidikan,” pungkasnya. (mf)