Mengenal Profil Alumni: Neng Dara Affiah, Intelektual Pejuang Hak Perempuan

Mengenal Profil Alumni: Neng Dara Affiah, Intelektual Pejuang Hak Perempuan

Jakarta, Berita UIN Online — UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus melahirkan banyak intelektual, akademisi, dan aktivis yang berperan penting dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah Neng Dara Affiah, seorang sosiolog, dosen, sekaligus aktivis kemanusiaan, khususnya dalam isu-isu memperjuangkan hak perempuan.

Perempuan yang kerap disapa Neng Dara itu, merupakan alumnus Program Studi Perbandingan Agama, Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia kemudian melanjutkan pendidikan magister dan doktor di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia.

Sebagai seorang akademisi dan aktivis, Neng Dara aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan diskusi publik. Ia dikenal luas sebagai feminis Islam yang mengedepankan perspektif kemanusiaan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.

Lahir pada 10 Desember 1969 di Pandeglang, Banten, Neng Dara tumbuh dalam lingkungan santri dan keluarga priyayi. Pemikirannya tentang Islam dan feminisme, dimulai sejak masa kuliah, ketika ia aktif dalam forum diskusi mahasiswa, dan terlibat di berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memperjuangkan hak-hak perempuan.

Kiprahnya sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UIN Jakarta dan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), ia banyak menghasilkan berbagai karya ilmiah yang berkontribusi pada kajian gender dan Islam.

Beberapa buku-bukunya antara lain, Kemanusiaan dan Pembaruan Masyarakat Muslim Indonesia (2023), Potret Perempuan Muslim Progresif Indonesia (2017), Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas (2017), Muslimah Feminis: Penjelajahan Multi identitas (2009), dan lainnya. Melalui tulisan-tulisannya, ia mengeksplorasi peran perempuan dalam Islam dan mendorong pemikiran progresif mengenai kesetaraan gender.

Selain aktif menulis, ia turut terlibat dalam berbagai proyek riset internasional, yang mengkaji isu-isu gender, hak perempuan, dan dampak sosial-politik terhadap kelompok perempuan dalam konteks Islam dan masyarakat Muslim. Salah satunya, ia pernah menjadi peneliti utama dalam proyek “Women's Agency and the Gendered Impact of Violent Extremism” pada tahun 2020.

Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ushuluddin (IKAL FU) UIN Jakarta ini, juga merupakan salah satu penggagas berdirinya Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) di Cirebon, pada tahun 2017. Dalam perannya, ia memimpin forum musyawarah keagamaan yang merumuskan sikap dan pandangan keagamaan KUPI terkait isu kekerasan seksual.

Selain itu, ia pernah menjadi Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) tahun 2007-2019, di mana ia berperan dalam advokasi dan penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

Atas dedikasinya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender, Neng Dara Affiah dianugerahi IKALUIN Award 2024 untuk kategori Perempuan dan Kesetaraan Gender. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas kiprah dan kontribusinya sebagai alumni UIN Jakarta dalam mendorong pemikiran Islam yang progresif serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

(Shanti Oktavia/Zaenal M./Widhi Damar A./Foto: PIH)

Tag :