Mengenal Alumni UIN Jakarta: Musfiah Saidah, Sang Inovator Pembelajaran Komunikasi di Era Digital
Jakarta, Berita UIN Online – Ia seperti jembatan yang menghubungkan dunia teori dan praktik, memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk mengalirkan ilmu. Pesan yang disampaikannya bagaikan air yang mengalir, mendorong banyak orang untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam setiap langkah kehidupan.
Musfiah Saidah, yang akrab disapa Fifi, merupakan alumni Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Jakarta dan kini mengabdi sebagai dosen di kampus yang sama. Namanya tidak asing di kalangan mahasiswa, dikenal tak hanya karena keilmuannya, tetapi juga karena kiprahnya sebagai konten kreator yang menyampaikan ilmu secara kreatif dan inovatif.
Kegemarannya terhadap strategi publikasi digital membuat Musfiah aktif mengelola berbagai platform. Ia percaya bahwa satu topik bisa dikembangkan dalam berbagai bentuk dan disesuaikan dengan karakter tiap media. “Misalnya topik public speaking, bisa kita buat jadi artikel, video TikTok, unggahan Instagram, bahkan podcast di Spotify atau konten YouTube,” tambahnya.
Musfiah memanfaatkan potensi platform digital untuk menyampaikan ilmu komunikasi dengan cara yang segar dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kecintaannya terhadap dunia komunikasi ia wujudkan melalui Komuniasik, sebuah forum pembelajaran yang ia rintis sejak 2018.
“Dulu, di 2018, konten belum seramai sekarang. Jadi saya coba kemas teori-teori komunikasi yang kesannya rumit jadi sesuatu yang ringan dan relatable. Intinya, saya mau ilmu komunikasi nggak cuma teoretik, tapi juga bisa jadi panduan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Musfiah, saat diwawancarai Berita UIN Online di ruang Pusat Studi Gender dan Anak UIN Jakarta.
Gagasannya pun mendapat sambutan positif. Komuniasik berhasil meraih pengakuan luas, salah satunya dengan terpilih sebagai salah satu dari lima konten digital terbaik versi Kominfo pada Juli 2019. Pencapaian ini turut memperkuat posisi Musfiah sebagai inovator dalam pengembangan media pembelajaran digital.
Tak hanya itu, Musfiah pernah mendapatkan penghargaan Best Paper dalam konferensi internasional yang digelar oleh Asean Youth Conference di Malaysia pada Oktober 2019. Dalam kesempatan tersebut, ia memaparkan penelitiannya mengenai pemanfaatan Instagram sebagai media pembelajaran, yang kemudian dinilai layak untuk dimuat dalam jurnal bereputasi internasional yang terindeks SCOPUS.
Prestasi lain yang tak kalah membanggakan adalah perannya sebagai Presentator pada berbagai konferensi internasional, seperti International Postgraduate Student Conference di Universitas Indonesia pada 2018, serta konferensi internasional di Malaysia dan Paris yang menyoroti berbagai isu penting, termasuk Social Empowerment with Free Outlet Solution.
Selain pencapaian di dunia akademik, ia mendapatkan pengakuan atas prestasinya selama di kampus, dengan dianugerahi sebagai Best Graduate dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta pada Juli 2017.
Dengan segudang prestasi ini, Musfiah semakin membuktikan bahwa pendidikan dan dunia komunikasi tidak hanya diukur dari teori, tetapi juga dari implementasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Musfiah juga berharap para mahasiswa mampu melihat potensi diri mereka sebagai agen perubahan, bukan hanya sebagai penerima ilmu. Ia menekankan pentingnya keberanian untuk mengeksekusi ide, keyakinan terhadap kemampuan sendiri, serta konsistensi dalam berkarya.
“Saya selalu bilang ke mahasiswa, kalau punya ide, jangan tunggu nanti. Eksekusi sekarang juga. Nggak usah minder, setiap kepala punya pemikiran segar yang berbeda,” ungkapnya.
Dalam hal ini, Musfiah Saidah menjadi contoh nyata bagaimana sebuah gagasan yang sederhana bisa tumbuh menjadi karya berdampak luas. Lewat konten-konten edukatif yang lahir dari pemahaman teori komunikasi, ia membuktikan bahwa ruang akademik dan dunia digital bisa berjalan beriringan.
(Sabila Weliza/Zaenal M./Fauziah M./Widhi Damar A./Foto: Instagram @musfiahsaidah)