Menengok Masjid NU At-Taqwa Jepang

Menengok Masjid NU At-Taqwa Jepang

Siang itu, Ahad (1/10/2023), setelah keluar dari Stasiun Koga, Andi salah satu anggota Nahdlatul Ulama (NU) Jepang, menjemput kami dengan mobilnya. Ia memarkir mobil tepat di depan stasiun. Kami pun keluar dan naik mobilnya.

Dalam perjalanan kami berbincang tentang berbagai hal, terutama tentang pengalamannya di negeri Sakura tersebut. Andi mengaku, ia sudah menetap di Jepang sejak 2007 silam. Artinya sudah 16 tahun Andi bekerja di Jepang. Ia bersama istri dan anak-anaknya tinggal di Koga, Provinsi Ibaraki, Jepang.

Tak terasa, mobil yang kami kendarai sudah tiba di depan Masjid NU At-Taqwa Jepang. Kami pun turun dari mobil dan disambut hangat oleh Ketua Umum Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang, Kyai Achmad Gazali.

Selain Kyai Gazali, kami juga diterima oleh pengurus Masjid NU At-Taqwa, Rohibun. Tidak lupa para pengurus Muslimat NU Jepang juga sudah menanti kami di dalam masjid.

Sebelum ramah tamah, kami disuguhi masakan khas Indonesia. Sembari makan siang, kami berbincang dan ramah tamah dengan pengurus Masjid NU At-Taqwa, Pengurus PCINU Jepang, dan pengurus Muslimat NU Jepang. Di negeri ini kami diterima dengan sangat baik, seperti halnya keluarga.

Sejatinya, kedatangan kami ke Masjid NU At-Taqwa Jepang adalah untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat oleh Dosen dan monitoring KKN Internasional di Jepang oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun ini kami mengirim lima mahasiswa KKN Internasional ke Jepang. Satu tahun sebelumnya, UIN Jakarta mengirim empat mahasiswa KKN ke Jepang.

Para mahasiswa yang melakukan KKN Internasional di Jepang, melakukan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus kepada Masyarakat Indonesia dan Jepang di berbagai masjid, yang tahun ini fokusnya di Masjid NU At-Taqwa Jepang.

Menurut Ketua PCINU Jepang, Kyai Achmad Gazali, bahwa Masjid NU At-Taqwa merupakan masjid pertama yang dimiliki oleh PCINU Jepang. “Dua tahun lalu, Masjid ini diresmikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang,” ungkap Gazali.

Masjid NU At-Taqwa Jepang berdiri di atas tanah sekitar 300 meter persegi. Masjid ini memiliki lantai atas yang digunakan sebagai kantor PCINU Jepang. Masjid NU At-Taqwa berlokasi di Ibaraki Ken Koga Shi Higashi Yamata 933-3, 306-0112, Jepang.

Ketua Pengurus Masjid NU At-Taqwa, Rohibun, menceritakan asal muasal masjid ini. Ia mengatakan hal ini berawal dari ia bersama rekannya melakukan pengajian bersama yakni ‘yasinan’. Lambat laun, peserta yasinan ini bertambah dan kegiatan ini menjadi rutinitas di wilayah Koga. “Awalnya hanya kami berdua saja, yasinan,” ujar Bubun panggilan untuk Rohibun.

Tak dinyana, antusiasme Masyarakat Indonesia di Koga khususnya dan di Jepang umumnya menyambut baik dengan adanya kegiatan keislaman ini. Sehingga kemudian, orang-orang berkumpul untuk pengajian bersama setiap akhir pekan.

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ade Rina Farida, mengatakan bahwa KKN Internasional bertujuan untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan global bagi mahasiswa. “Mereka akan mendapat berbagai Pelajaran berharga selama melaksanakan KKN Internasional ini,” ungkap Ade.

Koordinator KKN Internasional UIN Jakarta, Deden Mauli Darajat, mengatakan bahwa tahun ini KKN Internasional sudah dilaksanakan di berbagai negara, yaitu Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan Arab Saudi. “Kegiatan ini bagian dari regoknisi internasional UIN Jakarta di tingkat global,” tutur Deden.

Usai shalat Isya berjamaah kami pun berpamitan dengan pengurus PCINU Jepang. Mobil Andi sudah menanti kami di depan masjid. Ismail, warga NU Jepang, yang kali ini mengantar kami ke Stasiun Koga, Ibaraki. Seperti halnya Andi, Ismail pun banyak berkisah tentang pengalamannya menjadi pengawas mahasiswa KKN Internasional Jepang selama dua tahun ini. (Laporan Deden Mauli Darajat dari Jepang)